Jakarta (ANTARA News) - Jakarta Sananta menelan kekalahan kedua pada kejuaraan Sampoerna Hijau Voli Proliga 2011 setelah pada putaran 1 Seri 1 menyerah 2-3 melawan Palembang Bank Sumsel Babel 2-3 di Hall Basket Senayan Jakarta, Minggu.

Sananta kalah dengan skor akhir 2-3 (23-25, 17-25, 28-26, 25-20, 16-18).

Anak asuh Syaifullah itu pertandingan pertama, Jumat (18/2), mengalami kekalahan 2-3 dari Jakarta Electric PLN berinisiatif menekan Palembang Bank Sumsel Babel yang saat ini diperkuat oleh M. Khasoni Mufid dan sang libero veteran Sutono.

Meski saat ini diperkuat dua pemain asing yaitu Nick Scheffic dan Danilo Crus de Carvalho, tim yang diasuh  Syaifullah itu ternyata masih belum bisa berkembang sehingga diset pertama harus menyerah 23-25 dari tim asal Sumatra Selatan itu.

Memasuki set kedua lagi-lagi permainan Jakarta Sananta tidak bisa berkembang dengan baik. Kesempatan ini dimanfaatkan dengan baik oleh anak asuh Mashudi itu. Pada set kedua tim asal ibukota ini kembali menyarah 17-25 sehingga membuat kedudukan 0-2.

Di set ketiga dewi fortuna mulai berpihak pada Koko Prasetyo dan kawan-kawan. Meski harus bekerja keras dan membuat perolehan poin ketat, akhirnya Jakarta Sananta mampu merebut kemenangan dengan skor 28-26 dan membuat kedudukan menjadi 1-2.

Mampu merebut satu kemenangan membuat semangat M. Riviansyah dan kawan-kawan meningkat. Didukung ratusan suporter setianya akhirnya Jakarta Sananta mampu membuat kedudukan imbang 2-2 setelah merebut set keempat dengan skor 25-20.

Dengan kedudukan imbang maka set kelima harus digelar. Pada set ini kedua tim terlihat sangat berhati-hati dalam melakukan serangan. Kondisi itu membuat perolehan poinpun ketat. Lewat pertandingan yang panjang akhirnya Jakarta Sananta harus mengakui keunggulan Palembang Bank Sumsel Babel 16-18 sehingga merubah kedudukan menjadi 2-3.

"Tadinya saya pengen anak-anak tidak tergesa-gesa setelah unggul 2-0, tapi kenyataannya berbeda sehingga kami harus kerja keras untuk mengambil game ini," kata pelatih Palembang Bank Sumsel Babel, Mashudi usai pertandingan.

Menurut dia, dengan unggul 2-0 seharusnya mampu digunakan dengan baik, tapi kenyataan di lapangan berbeda. Matinya lampu di Hall Basket Senayan juga berpengaruh pada emosi pemain sehingga mampu dikejar oleh lawan. Namun, dengan kesabaran yang tinggi akhirnya mampu merebut kemenangan.

Sementara itu asisten pelatih Jakarta Sananta, Ade Kelana, mengaku pertandingan kedua ini cukup berat sehingga membuat permainan anak asuhnya tidak bisa berkembang dengan baik.

"Pertandingan ini memang berat. Apalagi kondisi fisik pemain belum stabil. Untuk kelemahan-kelemahan sebetulnya bisa diatasi. Tapi khusus untuk passing cukup buruk karena kurang sabar," katanya saat dikonfirmasi.

Pada pertandingan selanjutnya di GOR Tri Dharma Gresik Jawa Timur, Jumat (25/2) akan menghadapi Semarang Bank Jateng, sedangkan Jakarta Sananta akan menghadapi Surabaya Samator, Minggu (27/2).

(B016/T009/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011