Wamena (ANTARA) - Komandan Kodim 1702/Jayawijaya, Letnan Kolonel Infantri Arif Budi Situmeang, telah mengirim anggotanya untuk mengecek laporan terkait adanya warga Kabupaten Yalimo membakar jembatan akibat konflik politik, sehingga akses kendaraan ke sana maupun sebaliknya terputus.

Situmeang di Wamena, Rabu, mengatakan, laporan yang tersebar menyebutkan jembatan kilometer 97, di Puncak Sahayu, Kabupaten Yalimo, dirusak warga.

"Saya sudah perintahkan perwira Seksi Operasi Kodim melihat kondisi jembatan itu sesuai yang dikabarkan di media sosial, untuk mengecek kepastiannya, jangan sampai masalahnya lain tetapi foto yang disebarkan lain," katanya.

Baca juga: OTK tembak mati lima pekerja bangun jembatan di Yahukimo

Jembatan itu sebelumnya sudah dibongkar warga yang tidak setuju dengan putusan Mahkamah Konstitusi atas pesta demokrasi pemilihan bupati dan wakil bupati di sana.

"Kalau benar dibongkar, berarti ini yang kedua kalinya. Yang pertama kita bersama masyarakat sempat perbaiki agar akses jalan Wamena di Kabupaten Jayawijaya-Yalimo tidak terhenti," katanya.

Baca juga: BI: gambar Jembatan Youtefa di Rp75.000 merupakan bentuk apresiasi

Jika benar akses itu diputus oleh masyarakat maka pendistribusian sembilan bahan pokok (sembako) dari Kabupaten Jayawijaya ke sana terhenti.

"Kalau benar maka akses dari Wamena ke Yalimo terputus dan kita juga belum tahu siapa dan dari kelompok mana yang melakukan pengerusakan itu," katanya.

Selain pendistribusian bahan makanan, pendistribusian BBM ke Yalimo juga dilakukan melalui jalur darat dari Kabupaten Jayawijaya sehigga jika akses terputus maka masyarakat di sana tidak akan menikmati penerangan.

Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021