Jakarta (ANTARA News) - Indeks Wall Street hari ini diperkirakan jatuh terkait meningkatnya kekhawatiran mengenai kegaduhan politik di Timur Tengah dan Afrika, sementara di Asia termasuk di Bursa Efek Indonesia saham-saham harganya berguguran.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI, Selasa, ditutup melemah 51,75 poin atau 1,48 persen ke posisi 3.445,89 poin. Pelemahan diikuti oleh kelompok 45 saham-saham unggulan (LQ45) yang juga tertekan 10,99 poin atau 1,77 persen ke level 609,11 poin.

Menurut Market Watch, kekhawatiran mengenai kekacauan di Timur Tengah dan Afrika, terutama di Libya negara ekportir minyak terbesar, telah mempengaruhi transaksi saham di Wall Street demikian juga di Eropa maupun kawasan Asia.

Sementara menurut analis HD Capital Securities, Yuganur Wijanarko, sentimen negatif itu telah dimanfaatkan oleh pelaku pasar di Jakarta untuk mengambil untung (profit taking).

"Keadaan jenuh beli mencerminkan harga saham sudah tinggi, krisis yang terjadi di Libya memicu investor ambil posisi profit taking," katanya.

Sepanjang perdagangan hari ini, volume transaksi tercatat mencapai 2,227 miliar saham senilai Rp3,350 triliun yang dihimpun dari 80.576 kali transaksi.

Ada 184 saham yang ditutup harganya melemah, dan hanya 46 saham yang menguat, serta 62 saham harganya tidak berubah (stagnan).

Saham-saham yang melemah antara lain saham Perusahaan Gas Negara (PGAS) yang turun Rp75 ke Rp3.700, Astra International (ASII) turun Rp400 ke Rp51.650, Tambang Batubara Bukit Asam turun Rp100 ke Rp19.600.

Sementara di bursa regional indeks Hang Seng melemah 494,61 poin (2,11 persen) ke level 23.990,81, Nikkei-225 turun 192,83 poin (1,78 persen) ke level 10.664,70, dan Straits Times melemah 51,48 poin (1,68 persen) ke level 3.019,12.

(KR-ZMF/B008/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011