Mamuju (ANTARA News) - Jumlah pelaku wirausahawan yang ada di Indonesia jumlahnya masih rendah dibandingkan dengan jumlah wirausahawan yang ada dinegara luar.

"Jumlah pelaku wirausahawan di Indonesia jumlahnya masih perlu digenjot karena dianggap masih sangat rendah sehingga tidak dapat mendukung tumbuhnya perekonomian yang ada di Indonesai,"kata Menteri Koperasi dan UKM, Syarif Hasan, saat berkunjung di Sulbar, Sabtu.

Menteri Koperasi dan UKM didampingi Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) pusat, Anindya Bakrie, pengamat ekonomi politik, Prof Dr Budi Santoso, dan Sekretaris Ekonomi Nasional Indonesia, Afiliani.

Mereka diterima gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh didampingi Ketua DPRD Sulbar, Hamzah Hapati Hasan, Ketua Kadin Sulbar Harry Warga Negara, dan sejumlah pejabat pemerintah di Sulbar, beserta ratusan pelaku koperasi dan UKM di Sulbar.

Menteri dan rombongan itu untuk menghadiri acara launching gerakan kewirausahaan koperasi dan UKM dan dialog ekonomi kewirausahaan.

Ia mengatakan, jumlah pelaku wirausahaan di Indonesia hanya sekitar 0,24 persen dari penduduk di Indonesia yang jumlahnya mencapai sekitar 238 juta, jumlah itu lebih rendah dibandingkan dengan jumlah wirausahawan yang ada di beberapa negara luar yang tingkat pertumbuhan ekonominya tinggi.

Menurut dia, jumlah pelaku wirausahaan diluar negeri seperti Amerika yang merupakan negara maju didunia mencapai sekitar 11 persen, sementara di negara Singapura juga tinggi mencapai tujuh persen begitu juga dengan negara Malaysia mencapai lima persen.

Syarif Hasan, mengatakan, dengan melihat perbandingan jumlah wirausahaan yang ada dinegara maju itu dengan jumlah wirausahaan yang ada di Indonesia maka wajar jika ekonomi di Indonesia juga masih melambat.

Oleh karena itu ia mengatakan, pemerintah di Indonesia sedang fokus meningkatkan jumlah wirausaha yang dimiliki agar dapat berperan dalam mendukung ekonomi negara agar lebih maju di masa mendatang.

"Generasi muda diseluruh daerah bangsa ini harus mengembangkan sektor kewirausahaan dengan mendorong mereka menjadi pengusaha, dan mendapat dukungan pemerintah,"katanya.

Ia mengatakan, masyarakat di Indonesia harus diubah dengan tidak lagi menjadi pencari kerja tetapi menyediakan lapangan kerja, melaului kreasi dan kreativitas yang bermanfaat bagi ekonomi negara.

Menurut dia, pemerintah juga akan mendukung program pengembangan kewirausahaan itu dengan memberikan bantuan modal kepada pelaku usaha seperti dengan memberikan bantuan kredit usaha rakyat (KUR) melalui perbankan.(*)

(T.KR-MFH/A033)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011