Bojonegoro (ANTARA News) - Ratusan suporter "Boromania" Persibo Bojonegoro, Jatim, Senin sekira pukul 12.00 WIB kembali berangkat ke Jakarta untuk mengelar demo dengan tuntutan Nurdin Halid mundur dari PSSI dan Pemerintah melalui Menegpora Andi Mallaranggeng, membekukan PSSI.

"Kami berangkat dengan 13 bus, yang ikut berangkat ada 700 suporter lebih," kata Presiden Boromania, Basar.

Didampingi Ketua Harian Boromania, Jasmo Priyanto, ia menjelaskan para suporter tersebut, setibanya di Jakarta akan langsung mengelar demo dengan tuntutan Nurdin Halid dan kroninya mundur dari PSSI.

Bersamaan dengan aksi itu, perwakilan Boromania yang dipimpin Jasmo Priyanto, akan menyerahkan kunci yang dimanfaatkan untuk mengunci kantor PSSI kepada Menegpora Andi Mallarangeng.

"Dalam kesempatan itu, sekaligus kami mendukung dibekukannya PSSI," ucapnya, menegaskan.

Baik Jasmo dan Basar menyatakan, para suporter Persibo yang berangkat ke Jakarta tersebut, segala akomodasi selama beberapa hari di Jakarta sudah disediakan. Termasuk, sudah dilakukan koordinasi dengan warga Bojonegoro yang menetap di Jakarta, siap memberikan bantuan logistik.

Para suporter itu, berangkat dari Stadion Letjen H Soedirman Bojonegoro, dengan pengawalan petugas Polres Bojonegoro. Mereka dikawal hingga keluar di perbatasan Cepu, Jateng.

"Kami minta para suporter tidak perlu takut selama di Jakarta untuk demo, yang penting tuntutan kita jelas, Nurdin Halid harus hengkang dari PSSI," tegas Basar yang disambut teriakan para suporter.

Di stadion setempat, para suporter mempersiapkan berbagai persiapan dengan membuat coreta-coretan anti-Nurdin, termasuk mempersiapkan sejumlah spanduk.

Jasmo menegaskan, demo yang dilakukan di Jakarta itu, akan dilakukan gabungan dengan suporter sepak bola dari berbagai daerah lainnya di Indonesia.

"Kalau memang Nurdin Halid tidak mau mundur, Boromania akan kembali mengelar demo dengan jumlah yang lebih besar," ujarnya, menegaskan.

Salah seorang suporter asal Desa Ngroworejo, Kecamatan Kota, Ny.Sutomo (35) mengaku, ikut berangkat ke Jakarta bersama suami dan kedua orang tuanya, demi kencintaan terhadap sepak bola Indonesia terutama Persibo. Dengan berangkat ke Jakarta itu, Sutomo rela meninggalkan pekerjaannya sebagai penjual makanan di Bojonegoro.

"Tidak apa-apa, saya rela tidak berjualan nasi selama beberapa hari, ikut demo sekaligus rekreasi ke Jakarta," kata Ny. Sutomo yang berangkat juga membawa anaknya yang masih berumur tiga tahun.(*)

(T.KR-SAS/C004)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011