Roma (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri Italia Roberto Maroni, Rabu, mengulangi peringatannya tentang 1,5 juta orang yang berusaha mengungsi dari Libya dan mungkin akan ke Italia.

"Ada 1,5 juta pengungsi ilegal di Libya yang saat ini mengungsi ke barat (Tunisia) dan timur (Mesir), namun saya perkirakan mereka juga akan mengarah ke utara, menuju Italia," katanya kepada parlemen negara itu.

Dia juga menyatakan polisi tidak lagi memeriksa wilayah-wilayah perbatasan Libya dengan negara-negara tetangganya.

Lebih dari 100.000 orang telah mengungsi dari Libya untuk melarikan diri dari tindakan keras para abdi setia Gaddafi yang menyebabkan 1.000 orang tewas, demikian perkiraan Perserikatan Bangsa Bangsa.

Maroni yang merupakan anggota Liga Utara, sebuah kelompok antiimigrasi, mengutip jumlah yang sama 1,5 juta jiwa migran dan pengungsi dalam pernyataannya kepada para menteri dalam negeri Uni Eropa di Brussel pekan lalu.

Namun beberapa menteri skeptis terhadap peringatan banjirnya imigran dari Afrika itu. "Saat ini tidak ada aliran pengungsi, jangan memprovokasi dengan membicarakan hal itu," kata Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere saat itu.

Gelombang imigrasi dimulai sejak revolusi Tunisia yang menggulingkan orang kuat Zine El Abidine Ben Ali Januari lalu, hingga kemudian membesar setelah pergolakan politik populer di Mesir yang menurunkan rezim Hosni Mubarak.

Italia telah mendapat limpahan 6.000 imigran dari Tunisia sejak awal tahun ini.(*)

KR-PPT/M016

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011