Surabaya (ANTARA News) -Tiga unit pesawat mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, akibat penutupan Bandara Internasional Juanda Surabaya, Jawa Timur, sekitar pukul 11.00 WIB.

"Ketiganya yaitu dua pesawat milik maskapai Lion Air dari Jakarta dan satu unit armada Air Asia dari Kuala Lumpur," kata "Marketing Specialist" PT Garuda Indonesia, Tjandra Kurniawan, ketika ditanya dampak penutupan Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Kamis.

Ia menjelaskan, secara keseluruhan penutupan Bandara Internasional Juanda Surabaya mengakibatkan sekitar 10 penerbangan tertunda keberangkatannya.

"Namun, sekitar pukul 14.00 WIB Juanda kembali dibuka pascamelakukan perbaikan jalur landasan pacu 10 sesuai Notam A0282 WIARR yang dikirimkan ke kami," ujarnya.

Menyikapi penutupan Bandara Internasional Juanda Surabaya, Humas Sriwijaya Air District Surabaya, Yetti Retno. A membenarkan, penutupan tersebut mengakibatkan keberangkatan sejumlah armadanya tertunda.

"Ada sekitar empat rute penerbangan yang mengalami penundaan keberangkatan hari ini," katanya.

Ia menyebutkan, pesawat yang tertunda keberangkatannya di antaranya SJ 564 rute Surabaya - Ujung Pandang (Makassar) yang harusnya berangkat pk 13.15 WIB, SJ 232 rute Surabaya - Balikpapan dengan jadwal berangkat pukul 15.00 WIB, SJ 267 Surabaya - Jakarta berangkat pukul 16.55 WIB, dan SJ 171 rute Surabaya - Banjarmasin.

"Akan tetapi, kini info terbaru yang kami terima dari perwakilan Sriwijaya Air di Juanda perbaikan `runway` sudah selesai dilakukan, sehingga bandara tersebut bisa dibuka kembali," ujarnya.

Untuk itu, tambah dia, pascadibukanya kembali Juanda maka pesawat Sriwijaya Air yakni SJ 171 Surabaya - Banjarmasin yang seharusnya berangkat pk 11.25 WIB telah melalui proses "boarding" sekitar pk 14.30 WIB.

"Sementara, sisa pesawat lainnya yang keberangkatannya tertunda secara bertahap akan kami berangkatkan," paparnya.

Ia melanjutkan, rata - rata keterisian kursi penumpang "load factor" armada Sriwijaya Air yang berangkat dari Bandara Internasional Juanda antara 75 persen hingga 90 persen.

(KR-DYT*C004/C004/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011