Washington (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton pada Minggu berbicara dengan Perdana Menteri Mesir yang baru, Essam Sharaf, seraya menegaskan dukungan AS terhadap demokrasi serta beberapa hal lainnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Philip Crowley dalam pernyataannya di Twitter, menuliskan bahwa Hillary menyampaikan kembali keinginannya untuk mendukung transisi demokratis dan ekonomi di Mesir, demikian AFP melaporkan.

Hillary juga membicarakan pergolakan politik yang tengah berlangsung di negara tetangga Mesir, Libya, termasuk upaya AS dan dunia internasional dalam proses evakuasi warga Mesir dari sana.

Masih dalam pernyataan di Twitter, Kementerian Pertahanan AS mengatakan pesawat terakhir dari empat pesawat militer AS yang menerbangkan warga Mesir kembali ke kampung halamannya, telah diberangkatkan dari Djerba, Tunisia, dengan membawa 328 penumpang.

AS telah memulangkan 640 warga Mesir dalam dua hari terakhir, kata Pentagon.

AS dan sejumlah negara Eropa, pada Kamis memulai evakuasi udara bagi lebih dari 40.000 warga Mesir yang mengungsi dari Libya ke Tunisia, guna menghindari kerusuhan serta penyebaran epidemi di kamp-kamp penampungan sementara di perbatasan.

Sharaf pada Kamis ditunjuk oleh penguasa militer Mesir untuk menggantikan Ahmed Shafiq, yang ditentang oleh demonstran karena ia diangkat oleh Hosni Mubarak pada hari-hari terakhir keberlangsungan rezimnya.

Sharaf pernah sebentar menjabat Menteri Transportasi di bawah rezim Mubarak, namun ia bergabung dengan para demonstran di Bundaran Tahrir dalam aksi massal yang menuntut perubahan ekonomi dan politik di negara Afrika Utara itu. (PPT/M014/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011