Jakarta (ANTARA News) - Segera setelah Jepang diguncang gempa dahsyat 8,9 Skla Richter yang diikuti tsunami mengerikan setinggi 10 meter, Badan Meteorologi Klimatalogi dan Geofisika (BMKG), Jumat, mengeluarkan peringatan tsunami di daerah timur Indonesia.

Peringatan ini terutama berlaku untuk Papua, Maluku Utara, dan Sulawesi Utara.

Pertanyaannya, mengapa BMKG harus mengeluarkan peringatan tsunami, padahal jarak Jepang ke wilayah Indonesia timur paling utara di Maluku Utara itu sampai 4.100 km?

Jawabnya adalah karena wilayah timur Indonesia (dan juga selatan sampai Aceh) berada di Cincin Api Pasifik (jalur gunung api yang hampir selaku juga menjadi jalur gempa) yang membujur dari Alaska di Amerika Serikat lalu menyeberang ke Shakalin, Rusia.

Kemudian, melintas lurus ke selatan di wilayah pesisir Pasifik Jepang.

Dari Jepang ini, Cincin Api pecah menjadi dua.

Pertama, ke barat cincin ini menyusur ke Filipina, lalu kepulauan di atas Sulawesi Utara, Maluku Utara, selanjutnya menyusur ke selatan ke wilayah Maluku, Nusa Tenggara.

Jalur ini kemudian berbelok ke barat menyusuri daerah perairan selatan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, lalu di wilayah Asia bagian selatan.

Kedua, Cincin Api Pasifik patah ke timur, terus ke arah Papua dan kawasan Pasifik Selatan, lalu berujung di Selandia Baru.

Menurut USGS, pusat gempa ada di sekitar 400 km dari Tokyo atau 4.500 km dari Maluku Utara, sedangkan kedalaman gempa mencapai 24 km.

(*)

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011