Magelang (ANTARA News) - Dua anak buah kapal Yamatomaru 36 asal Magelang, Jawa Tengah, Maulfi Sodiq (27) dan Ihwan Rosadi (28), sampai sekarang belum diketahui nasibnya menyusul bencana gempa yang disusul tsunami di Jepang, Jumat lalu (11/3).

Istri Sodiq, Nanik Septiani (23), di Magelang Senin mengaku belum mengetahui nasib suaminya dan hingga sekarang pihak perusahaan belum memberi kabar kepada dirinya dan keluarga besar di dusun Kabonagung Kulon, Desa Jogomulyo, Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang.

"Kalau tidak menjadi korban, mengapa sampai saat ini belum memberi kabar," katanya sambil meneteskan air mata.

Ia mengatakan, pihak keluarga terus berusaha mencari informasi melalui perusahaan tempat suaminya bekerja PT Budi Agung Bina Tara di Jakarta Selatan. Namun, tidak pernah ada kabar dari perusahaan itu.

Menurut dia, perusahaan tempat suaminya bekerja tidak pernah memberikan kabar apa-apa, yang proaktif menanyakan adalah pihak keluarga dan pihak perusahaan hanya sekali menjawab bahwa akan memberi kabar kalau sudah ada kepastian.

Pihak keluarga juga sudah menanyakan kabar melalui KBRI, namun juga belum ada kepastian.

Ayah Sodiq, Rosyid bertekad akan mendatangi perusahaan tempat anaknya bekerja di Jakarta.

"Saya akan ke Jakarta untuk mendapatkan kepastian keberadaan anak saya. Kalau hanya di sini tidak akan mendapat kabar apa-apa," kata Rosyid (53).

Ia mengatakan, dua anaknya sama-sama menjadi ABK di kapal Yamatomaru 36 Jepang, yakni Sodiq dan Ihwan Rosadi.

Rosyid mengatakan, dua anaknya lulusan SMAN Slawi Tegal dan sudah 10 tahun menjadi teknisi di kapal Yamatomaru 36 milik orang Jepang.

Sebagai ayah, katanya, berharap-harap cemas dengan keselamatan kedua anaknya. Dia sudah berusaha mencari tahu lewat teman anaknya, Slamet Romadhon yang sama-sama bekerja di Jepang dan selamat dari bencana tsunami, namun juga belum bisa melacak keberadaan Sodiq dan Ihwan.

Nanik mengatakan, suaminya melakukan kontak terakhir dengan dirinya pada Jumat (4/3) melalui telepon pada pukul 09.00 WIB.

"Saat itu suami saya mengabarkan kalau kapalnya akan berangkat," katanya.

Semua berjalan seperti biasa.Ia pun mengabarkan berita bahagia telah melahirkan putri pertama dengan selamat meski harus melalui operasi caesar. Saat itu,suaminya juga merasakan kegembiraan sebagai orang tua karena memiliki anak yang diidam-idamkan.

Suaminya terakhir pulang ke Magelang waktu Lebaran 2010 selama dua minggu. Setelah itu berangkat lagi bekerja. Untuk komunikasi hanya dilakukan melalui telepon.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011