Jakarta (ANTARA) - Mandalika Grand Prix Association (MGPA) mengungkapkan pembangunan fasilitas Pit Building untuk perhelatan World Superbike 2021 sepenuhnya menggunakan produk asli Indonesia yakni metode konstruksi modular dari PT Wijaya Karya Bangunan Gedung atau WIKA Gedung.

"Untuk pit building kita menggunakan yang non permanen, ini produk dari Indonesia yakni berasal dari WIKA Gedung. Pit Building ini dikerjakan relatif cepat sama seperti sirkuit-sirkuit internasional lainnya di dunia yang mana bangunan Pit Building-nya bersifat non-permanen seperti di Monaco dan Singapura, itu juga banyak Pit Building yang modular," ujar Direktur Strategi dan Komunikasi MGPA Happy Harinto dalam acara ANTARA Ngobrol Bareng di Jakarta, Rabu.

Dia mengapresiasi kemampuan WIKA Gedung yang telah mampu memproduksi modular tersebut.

"Alhamdulillah, Indonesia melalui WIKA Gedung telah mampu untuk memproduksi itu semua, dan semua pekerjaan tersebut kami serahkan kepada WIKA Gedung," kata Happy Harinto.

Keunggulan daripada modular produksi WIKA Gedung ini yakni pembangunannya relatif cepat hanya membutuhkan waktu instalasi sekitar 1,5 bulan dengan 50 garasi dan memiliki tiga lantai.

"Saya rasa ini adalah salah satu solusi yang bagus," kata Direktur Strategi dan Komunikasi MGPA tersebut.

Pit Building sepanjang 350 meter dengan kapasitas 50 garasi dibangun dengan sistem modular yang terdiri dari tiga lantai.

Lantai dasar merupakan garasi yang digunakan para pebalap dan teknisi tim, sedangkan lantai dua merupakan tribun penonton VVIP dan media center. Sedangkan lantai tiga Pit Building khusus untuk fasilitas-fasilitas pendukung lainnya.

Sebelumnya Mandalika Grand Prix Association saat ini sedang mengebut pengerjaan race control di Sirkuit Mandalika dan menyatakan pada dasarnya proses homologasi sirkuit calon tuan rumah WSBK dan MotoGP itu bisa dilaksanakan satu pekan sebelum hari balapan.

Di saat konstruksi lintasan sudah sepenuhnya selesai, pihak pengembang saat ini mengebut pengerjaan sarana pendukung seperti bangunan paddock dan pengecatan sirkuit.

Kendati proses homologasi final belum dicapai, bukan berarti FIM dan Dorna Sports, selaku pemegang hak komersial WSBK dan MotoGP, tidak memiliki gambaran bagaimana kemajuan atau progres pembangunan Sirkuit Mandalika. Pada April lalu telah dilakukan inspeksi langsung oleh managing director Dorna Sport Carlos Ezpeleta dan perwakilan FIM yaitu Franco Uncini (FIM Grand Prix Safety Officer).


Baca juga: MGPA beri sinyal kapan tenggat homologasi final Sirkuit Mandalika

Baca juga: ITDC kebut fasilitas Sirkuit Mandalika, optimistis lolos homologasi

Baca juga: Sirkuit Mandalika matangkan protokol kesehatan jelang WSBK

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021