Perguruan tinggi harus mampu menjawab tantangan seperti ini dan bisa menyiapkan sumber daya manusia yang sesuai dibutuhkan oleh pasar
Solo (ANTARA News) - Mantan wakil presiden Jusuf Kalla menyatakan bahwa sekitar lima persen orang kaya Indonesia memilih berobat ke Singapura karena mereka menilai dokter di negara itu lebih teliti dalam menangani pasien.

Kalla berbicara pada Seminar Nasional Strategi Peningkatan Daya Saing Bangsa di Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), Selasa, ketelitian itulah yang membuat biaya dokter di sana lebih mahal, tetapi harga obatnya lebih murah dibanding di Indonesia.

Menurut dia, kurang telitinya pemeriksaan di Indonesia antara lain karena jumlah pasien yang sangat banyak dengan bayaran cukup murah, tetapi harga obatnya mahal.

Guna mengatasi persoalan ini, lanjutnya, pemerintah perlu membuat program beasiswa pendidikan dokter spesialis, agar biaya periksa dokter akurat dan murah.

"Perguruan tinggi harus mampu menjawab tantangan seperti ini dan bisa menyiapkan sumber daya manusia yang sesuai dibutuhkan oleh pasar," katanya.

Perguruan tinggi juga perlu mengedepankan persaingan yang lebih baik, cepat dan murah. Hal ini kunci untuk mencapai kesuksesan, kata Jusuf Kalla.

Pembantu Rektor I UNS Ravik Karsidi pada kesempatan yang sama mengatakan daya saing bangsa ini masih rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga.

Perguruan tinggi yang diandalkan untuk mencetak sumber daya manusia yang handal kadang-kadang juga mengalami keterlambatan, dan ini semua perlu pemikiran bersama, katanya.

(J005/M028/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011