Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan membuka Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang akan digelar di Makassar 1 hingga 3 April mendatang.

"Presiden SBY diharapkan bisa membuka Rapimnas," kata Ketua Panitia Pengarah Rapimnas Kadin 2011, Anindya Bakrie, dalam jumpa pers yang digelar di Menara Kadin Jakarta, Selasa.

Anin menuturkan, setelah pembukaan oleh Presiden Yudyohono akan dilanjutkan dengan "keynote speech" dan diskusi panel yang akan diikuti sejumlah pejabat penting pemerintahan seperti Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa.

Selain itu, sejumlah menteri bidang perekonomian lainnya juga dijadwalkan hadir serta Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa.

Dalam Rapimnas Kadin yang pertama kali dilaksanakan di luar pulau Jawa itu, ujar Anin, juga akan dibuat sesi khusus antara pengusaha dengan sejumlah menteri seperti Menteri Keuangan Agus Martowardoyo dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.

Ia juga mengemukakan, Rapimnas Kadin 2011 juga mengundang anggota Komisi V DPR RI dan 12 orang Gubernur dari wilayah Indonesia bagian timur yang akan memaparkan peluang bisnis dan Wakil Ketua investasi di kawasannya masing-masing.

Rapimnas Kadin yang pertama di bawah kepemimpinan Suryo Bambang Sulisto itu mengambil tema "Realisasi Pembangunan Infrastruktur dan Konektivitas untuk Akselerasi Ekonomi Daerah Memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN".

Anis yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Kadin juga mengatakan, tema itu sejalan dan penting artinya karena pada tahun ini Indonesia menjadi pemimpin ASEAN dan Kadin diharapkan dapat mendukung berbagai program ekonomi ASEAN.

"Sebagai Ketua ASEAN dan perekonomian terbesar di Asia Tenggara, Indonesia harus dapat mengoptimalkan kesempatan yang ada," katanya.

Terkait dengan konektivitas, ia mengatakan hal tersebut juga harus mendapat perhatian yang serius karena saat ini masih terjadi banyak kesenjangan sehingga perekonomian di kawasan Indonesia bagian timur relatif lebih tertinggal.

(M040/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011