Jayapura (ANTARA) - Andre Hamadi merupakan salah satu anak penyandang disabilitas yang meramaikan panggung acara pembukaan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua bersama penyanyi Edo Kondologit dan lainnya.

Bernama lengkap Andreas Hamadi, putra dari pasangan Septinus Hamadi (alm) dan Sri Rahana Banne Hamadi tersebut memiliki suara yang indah.

Menurut sang ibu Sri Rahana yang akrab disapa Lili, Andre Hamadi telah dibina oleh Sekolah Luar Biasa (SLB) Pembina Provinsi Papua sejak kelas 3 SD.

"Puji Tuhan sekali kami bersyukur sekali bahwa SLB Pembina Provinsi Papua bisa membawa anak-anak kami untuk terus berprestasi," katanya kepada Antara di Jayapura, Jumat.

Dia menjelaskan SLB Pembina Provinsi Papua memberikan motivasi kepada anak-anak seperti Andre Hamadi untuk mampu tampil pada acara besar seperti Peparnas XVI.

"Saya bangga SLB Pembina Provinsi Papua bisa membawa anak-anak penyandang disabilitas untuk berkarya," ujarnya.

Dia menambahkan hingga Andre berusia 22 tahun, sudah banyak memberikan ukiran prestasi bagi keluarga hingga bagi Kota Jayapura bahkan Papua karena telah banyak mengikuti lomba menyanyi di berbagai tingkatan.

"Kami berharap SLB Pembina Provinsi Papua ke depannya dapat semakin banyak membina anak-anak disabilitas untuk maju dan menunjukkan bakat lain yang dimiliki," katanya lagi.

Pada seremoni pembukaan Peparnas XVI Papua, Andre Hamadi membawakan "theme song Peparnas XVI" bersama Edo Kondologit, Putri Ariani dan empat orang penyandang disabilitas lainnya.

Seremoni pembukaan Peparnas Papua mengusung mengusung tema "Cahaya dari Timur Papua".

Hadir deretan musisi papan atas seperti Anggun, Nowela Mikhelia, dan dan Edo Kondologit. Selain itu artis lokal yang terlibat di antaranya Kaonak, Manggorap, Nogei, Shine of Black, Piter Ginuy, dan Irsa Yoku.

Pembukaan Peparnas juga menghadirkan beragam tarian tradisional dari berbagai daerah, termasuk Papua sebagai tuan rumah.

Dalam upacara pembukaan atraksi 500 drone yang akan menghiasi langit-langit di Bumi Cenderawasih. Drone tersebut didatangkan dari Kalifornia dan Dubai lengkap dengan pilotnya dari Eropa dan Singapura.

Dari segi pengamanan, upacara pembukaan Peparnas Papua melibatkan 1.400 personel TNI-Polri.

Seluruh kegiataan Peparnas Papua bakal menerapkan protokol kesehatan ketat mengingat masih dalam kondisi pandemi COVID-19.

Pembatasan penonton saat seremoni pembukaan diberlakukan. Meski begitu, masyarakat akan tetap dapat menyaksikan kemegahan upacara pembukaan dengan hadirnya videotron di sejumlah titik di Jayapura.

Selain Kementerian Kominfo juga telah menginstruksikan agar semua siaran televisi dapat menyiarkan upacara pembukaan dan penutupan Peparnas secara langsung dan juga tersedia layanan live streaming YouTube.

Peparnas Papua akan berlangsung di dua klaster yakni Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura.

Tak kurang dari 1.985 atlet dari 33 provinsi bakal bersaing dalam 12 cabang olahraga yakni angkat berat, atletik, boccia, bulu tangkis, catur, judo, menembak, panahan, renang, sepak bola CP, tenis lapangan kursi roda, dan tenis meja.

Peparnas Papua menjadi momentum dan panggung kesetaraan bagi atlet disabilitas. Peparnas ini juga menjadi ajang unjuk kemampuan atlet disabilitas untuk terus berprestasi mengharumkan nama daerah dan bangsa.

Baca juga: VJ Daniel juga jadi penerjemah pada pembukaan Peparnas Papua
Baca juga: Masyarakat Jayapura padati Stadion Mandala empat jam sebelum pembukaan
Baca juga: Anggun dan 150 anak nyanyikan "Indonesia Raya" di pembukaan Peparnas
Baca juga: Presiden Jokowi minta maaf dan berjanji hadir saat penutupan Peparnas

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021