Blitar (ANTARA News) - Juru kunci Makam Bung Karno, Suwanto, mengatakan para pelancong asal Belanda termasuk yang terbanyak di antara peziarah luar negeri yang datang ke lokasi Taman Makam Bung Karno di Blitar, Provinsi Jawa Tengah.

Di sela-sela menerima kunjungan putri Bung Karno, Megawati Soekarnoputri bersama rombongan, Sabtu, pria berusia 54 tahun itu mengatakan, hampir setiap hari ada saja peziarah asing yang datang ke Makam Bung Karno.

"Hampir tiap hari ada saja `wong Londo` (orang asing) datang ke sini, juga dari Thailand, Jepang. Yang dari Malaysia tiap hari juga banyak," ungkapnya.

Dikatakannya, total jumlah kunjungan peziarah ke Makam Bung Karno per hari terus meningkat dari tahun ke tahun.

"Aku baru tujuh tahun jadi juru kunci. Tiap hari biasa dulu hanya kurang dari 300-an. Sekarang di atas itu," katanya.

Malah kalau hari libur, menurutnya, pagi-pagi subuh sudah parkir 15-an bus pariwisata dari berbagai tempat. "Untuk hari libur mencapai 10.000-an peziarah, paling kecil 5.000-an," tambah Suwanto yang sehari-harinya dibantu oleh seorang pembantu juru kunci.

Megawati Soekarnoputri sendiri datang berziarah didampingi putra keduanya, Prananda Prabowo, yang disebut-sebut sebagai "pewaris utama penerus" perjuangan Keluarga Bung Karno untuk mengabdikan diri kepada bangsa dan negara.

Sementara Puan Maharani (putri Megawati dengan Taufik Kiemas) yang juga salah satu Ketua DPP PDI Perjuangan, tidak ikut serta dalam kegiatan "nyekar" tersebut.

Kunjungan ke Makam Bung Karno tersebut merupakan bagian dari rangkaian perjalanan Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum DPP PDI Perjuangan untuk memantapkan eksistensi `tiga pilar` kader pelopor dan pencanangan Cabang Pelopor di Jateng, DIY serta Jatim.

Kedatangan Megawati yang merupakan putri pertama Bung Karno itu mendapat sambutan spontan dari ribuan peziarah.

Didampingi Sekjen DPP PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo, Walikota Blitar, Samanhudi, dan beberapa anggota DPR RI, Bupati/Walikota dan beberapa anggota DPR RI, Bupati/Walikota se-Indonesia, Megawati membaca doa di depan pusara ayahandanya, Bung Karno, selama sekitar 15 menit.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011