Makassar (ANTARA News) - Kapten tim nasional sepakbola Belanda pada Piala Dunia 2010, Giovanni Christian van Bronckhorst, membatalkan pulang kampung ke Indonesia karena khawatir dengan maraknya teror bom dalam sepekan terkahir.

Ayah Giovanni, Victor van Bronckhorst, di Makassar, Sabtu, mengakui, Giovanni yang memiliki darah Maluku itu sangat ingin mengunjungi Indonesia dan sudah berkemas-kemas menuju Bandara Schipol, Amsterdam pada Rabu (16/3), tapi akhirnya dibatalkan karena maraknya teror bom.

"Seharusnya sudah tiba Kamis, namun dia tiba-tiba menelepon ibunya untuk memberitahukan pembatalan keberangkatannya karena mendapat informasi soal teror bom itu," ujarnya.

Victor mengatakan, sepengetahuannya, jadwal anaknya selama di Indonesia sudah sangat matang. Hotel dan jadwal kerja sudah disusun dengan baik termasuk bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Menurut dia, dirinya bersama istri, Fransien Sapulette, telah berusaha meyakinkan Giovanni bahwa teror bom tidak ada hubungannya dengan warga asing. Ia juga menjelaskan bahwa Indonesia itu luas dan ledakan bom hanya ada di satu titik.

"Tapi, sepertinya keputusan Giovanni untuk membatalkan kunjungannya ke Indonesia sulit diubah," ujarnya.

Fransien Sapulette menyatakan, rencana kedatangan pemain berusia 36 tahun itu untuk melakukan promosi yayasan yang didirikannya.

Fransien juga menegaskan, bahwa kunjungannya ke Indonesia merupakan inisiatif sendiri dan bukan di bawah proyek Indonesia Tanah Air Beta.

"Kunjungan Gio beda untuk tim De Jong Indonesia. Ia ingin berkunjung ke Indonesia untuk melakukan sejumlah kegiatan yayasannya seperti melakukan coaching clinic football. Ia juga diagendakan akan bertemu dengan Presiden SBY," katanya.
(T. KR-AAT/S019)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011