Gol semata wayang tuan rumah diciptakan oleh Julio Lopes melalui tendangan bebas pada menit 81 babak kedua.
Faktor keberuntungan memang tidak bisa dilepaskan dari keberhasilan tuan rumah mengalahkan Pelita Jaya, karena selain pemain tamu lebih unggul dalam pengusaan bola, juga terjadi beberapa peluang emas dari pemain pelita yang gagal tercipta gol.
Tercatat ada empat kali peluang tim besutan Misha Radovic gagal berbuah gol, karena masih membentur tiang gawang dan satu kali tendangan Mustofa Aji yang lolos dari jebakan offside masih melenceng di sisi gawang Persisam putra.
Justru tuan rumah yang miskin peluang, bisa membalikan keadaan ketika Wasit Lismotia Mohem Bin Mohd Tisan, malaysia memberikan hadiah tendangan bebas beberapa meter di luar kotak enam belas.
Julio Lopes tak menyia-nyiakan kesempatan emas, dan berhasil mencetak gol melalui eksekusi tendangan bebasnya di pojok gawang Pelita yang dikawal oleh I Made Kadek Wardana.
Misha Radovic pelatih Pelita Jaya mengatakan para pemainya sudah bermain dengan optimal, hanya saja memang timnya kurang beruntung sehingga timnya gagal mendapatkan poin di kandang Persisam.
"Tim kami tidak beruntung, pemain sudah berjuang keras, tercatat ada empat peluang yang tidak bisa menghasilkan gol," kata Misha Radovic.
Ia mengatakan pertandingan pada malam itu cukup berkelas karena selain kedua tim tampil dengan agresif, pemimpin pertandingan pun cukup fair dalam mengambil keputusan.
"Tapi ada catatan saya, karena mungkin ada presure tuan rumah beberapa kali wasit mengabil keputusan salah, termasuk awal mula terjadinya gol, saya melihat tidak ada kesalahan yang dilakukan pemain saya, sehingga wasit memberikan hadiah tendangan bebas," terang Misha Radovic.
Sementara itu Hendri Susilo pelatih Persisam Putra mengakui memang Pelita bermain bagus pada pertandingan itu, hanya saja hasil akhir timnya bisa memetik kemenangan.
"Pelita mainya luar biasa, presure dan permainan cepat bisa mereka peragakan, jujur tim saya diuntungkan oleh tiang gawang," tutur Hendri.(*)
(T.KR-RMT/A020)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
