AsiaNet 43983

-- EF English First dengan "EF-English Proficiency Index" mengumumkan adanya kesenjangan tinggi kemampuan berbahasa Inggris di dunia --

Lucern, Swiss, 30 Maret 2011 (ANTARA/PRNewswire-Asia-AsiaNet) --

     EF English First, lembaga pendidikan terkemuka dunia, mengumumkan laporan komprehensif pertama tentang indeks kemampuan berbahasa Inggris di 44 negara di mana bahasa Inggris bukan merupakan bahasa ibu/ pertama yang digunakan.

     EF English Proficiency Index (EF EPI), adalah indeks pertama yang membandingkan kemampuan berbahasa Inggris orang dewasa di berbagai negara. Indeks ini menggunakan data uji unik (metodologi khusus) pada lebih dari dua juta orang di 44 negara yang menggunakan tes gratis secara online selama kurun waktu tiga tahun (2007-2009).

     Dengan nilai ekonomis yang telah dihabiskan untuk belajar bahasa Inggris pada sektor swasta, kemampuan berbahasa Inggris negara Asia di bawah perkiraan. Selanjutnya, walaupun negara Eropa performanya lebih baik, Spanyol dan Italia tertinggal jauh dari negara Eropa Barat lainnya. EF English Proficiency Index juga menunjukkan fakta menarik korelasi antara kemampuan berbahasa Inggris dengan pendapatan nasional per orang di negara tersebut. Korelasinya jelas terlihat antara tingginya tingkat pendidikan dan kemapanan bidang ekspor negara bersangkutan.

     "Di era kompetisi dan ekonomi global, kemampuan berbahasa Inggris adalah mutlak diperlukan untuk bekerja" kata Bill Fisher, Presiden divisi online EF Englishtown. Lebih lanjut katanya, "bagi negara berkembang untuk bisa berkompetisi di industri global dan memanfaatkan tren bisnis outsourcing, kemampuan berbahasa Inggris merupakan prioritas utama bagi masyarakatnya"

     Laporan lengkap indeks negara bisa dilihat di http://www.ef.com/epi/ef-epi-ranking/. Untuk grafis dan analisa menyeluruh, unduh di http://www.ef.com/epi/.

     Laporan perdana EF EPI di 44 negara memberikan ilustrasi perbedaan kemampuan berbahasa Inggris terkini. Perbandingan negara dengan tetangga, bisnis asosiasi dan sekutunya menunjukkan hasil studi berbeda tentang prioritas nasional dan kebijakan sistim pendidikan di Eropa, Asia dan Amerika Latin.

     Beberapa temuan kunci menarik:

     -- Kemampuan berbahasa Inggris di Asia secara mengejutkan adalah rendah
        India sekarang adalah tidak lebih cakap berbahasa Inggris dibanding Cina walaupun mempunyai warisan sebagai kolonial Inggris dan reputasi sebagai negara berbahasa Inggris. Tentu sangat sulit mengestimasi jumlah pasti pengguna bahasa Inggris di kedua negara tersebut, walaupun survey menunjukkan jumlah yang hampir sama, di mana Cina diperkirakan akan melampaui India di beberapa tahun mendatang.

     -- Spanyol dan Italia tertinggal jauh dari negara Eropa Barat lainnya
        Eropa Utara adalah pengguna bahasa Inggris tertinggi di dunia, tentu bukan merupakan gambaran utama. Sekarang 90% siswa di Eropa wajib belajar bahasa Inggris di sekolah. Ditambah dengan perusahaan multi nasional dan pabrik di Eropa juga mengharuskan pekerjanya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Tetapi tetap kemampuan berbahasa Inggris di negara Spanyol dan Italia dianggap terendah di antara negara Eropa lainnya.

     -- Bahasa Spanyol mengalahkan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di Amerika Latin
        Amerika Latin menjadi daerah terbawah dengan kemampuan berbahasa Inggris yang hampir tidak melampaui batas akhir kemahiran tes. Ini dapat menunjukkan bahwa berbahasa Spanyol lebih penting di wilayah ini. Bahasa yang dipergunakan telah digunakan untuk bisnis internasional, diplomasi dan perjalanan, kemungkinan merendahkan motivasi untuk belajar berbahasa Inggris.

     -- Negara dengan kemampuan berbahasa Inggris baik mempunyai pendapatan per kapita tinggi
        EF EPI menunjukkan secara jelas hubungan antara kemampuan berbahasa Inggris dengan penghasilan tinggi. Kasus sebab dan akibat. Negara berpenghasilan tinggi mempunyai tendensi untuk berinvestasi lebih di bidang pendidikan termasuk bahasa Inggris, bahasa pengantar utama di ekonomi global. Dalam jangka panjang, pendidikan bahasa Inggris menaikkan kemampuan pendapatan nasional per kepala melalui perbaikan ekonomi negara.

     Situs negara dan metodologi:
     Untuk detail negara di rangking EF EPI dan metodologi menyeluruh dapat di unduh di http://www.ef.com/epi/

     Tentang EF English First:
     EF English First adalah salah satu divisi EF Education First. Didirikan pada tahun 1965 dengan misi "menjembatani perbedaan bahasa, budaya dan lokasi", EF adalah lembaga pendidikan internasional terdepan di dunia mempunyai lebih dari 15 juta siswa yang belajar bahasa dan perjalanan ke luar negeri. Dengan jaringan lebih dari 400 sekolah dan kantor perwakilan di dunia, EF mengkhususkan diri di bidang pendidikan bahasa, perjalanan, akademis dan pertukaran pelajar. Untuk informasi lanjut bisa dilihat di www.englishfirst.com dan www.ef.com.

     Untuk informasi media, hubungi:
     Arleta Darusalam
     Tel: +62 21 520 6477
     Email: pr.indonesia@ef.com

     Laporan EF English First

Pewarta: Adityawarman
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011