Shanghai (ANTARA News) - Polisi menggerebek bar populer khusus kaum homoseksual di Bund, di pinggir sungai Shanghai, selama akhir pekan lalu, menahan lebih dari 60 orang dalam beberapa jam, menurut laporan kantor berita negara pada Senin.

Polisi mengatakan sejumlah acara "pornografis" sedang dalam dipertontonkan ketika pihaknya tiba dalam Q Bar pada Ahad dini hari, menurut laporan koran Shanghai Daily.

Semua yang ditahan -- DJ, pegawai bar dan pengunjung -- dibebaskan pada Ahad, menurut laporan tersebut. Ada beberapa orang yang ditahan hingga lebih dari 12 jam.

Polisi dan para pemilik bar tidak dapat dihubungi untuk diminta konfirmasi ketika dikontak oleh AFP pada Senin.

Polisi tidak merinci mengenai pertunjukkan yang diduga sedang berjalan di bar, yang tidak jauh dari kantor polisi, kata surat kabar tersebut.

Namun, laporan tersebut menyebutkan sejumlah pekerja migran, yang tinggal di tempat penampungan darurat di loteng gedung tempat bar berada, mengatakan mereka "sering melihat lelaki telanjang di loteng, menegak bir, berbicara keras, dan bahkan berhubungan seks."

Toleransi terhadap kaum gay di China meningkat secara pelan -- tetapi masih pelan dibanding beberapa negara Asia lain. Diperkirakan ada 30 juta homoseksual di China, dua per tiga merupakan lelaki, menurut laporan pers sebelumnya.

Homoseksual merupakan tindak kejahatan di China hingga 1997, dan secara resmi dianggap sebagai penyakit jiwa hingga 2001. Namun, sejak saat itu angka kegiatan gay dan lesbian mengalami peningkatan.

Festival gay China pertama diadakan di Shanghai pada 2009, tentunya secara tersembunyi dan beberapa acara dibatalkan pada menit terakhir oleh pihak berwenang.

Steven Bao, seorang DJ di Q Bar, mengatakan ia meyakini bahwa penggerebekan merupakan hasil dari persaingan keras antar klub, mengisyaratkan tempat lain mengeluh kepada polisi untuk membuat masalah kepada bar dan para pengunjungnya.

Bao menulis dalam mikroblognya dikutip AFP bahwa hampir 12 jam ia "ditahan dalam penjara seperti anjing tanpa makan atau minum."

(SYS/KR-IFB/H-RN)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011