Shanghai (ANTARA News) - Polisi menyerbu bar gay populer di tepi sungai, bar Bund di Shangahi, selama akhir pekan, dengan menahan lebih dari 60 orang selama beberapa jam, lapor Shanghai Daily.

Polisi mengatakan pertunjukan "pornografi" berlangsung saat mereka tiba di Q Bar Minggu dini hari (3/4).

Mereka yang ditahan -para DJ, pelanggan dan staf bar- kemudian dilepas dan beberapa diantaranya ditahan lebih dari 12 jam, lapor harian itu.

Polisi dan pemilik bar belum bisa dimintai komentar saat AFP menghubungi mereka Senin ini.

Polisi tidak merinci  acara yang mereka duga dilangsungkan di bar tersebut, yang letaknya hanya satu blok dari kantor polisi.

Namun, laporan itu mengutip para pekerja migran yang tinggal di penampungan sementara di atap gedung di mana bar berada, mengatakan bahwa mereka "sering melihat pria-pria telanjang di atap, minum bir, berbicara keras-keras, dan bahkan berhubungan seks."

Toleransi terhadap kaum gay di China perlahan meningkat tetapi masih ketinggalan dibandingkan negara-negara Asia lain. Berdasarkan laporan sebelumnya, China diperkirakan memiliki 30 juta homoseksual, duapertiga di antara mereka adalah pria.

Homoseksualitas adalah kejahatan di China hingga tahun 1997, dan secara resmi dianggap penyakit mental hingga tahun 2001. Sejak saat itu, jumlah acara gay dan lesbian yang digelar terus meningkat.

Festival kaum gay China pertama diadakan di Shanghai pada 2009, walaupun dilangsungkan secara diam-diam di mana beberapa acara dibatalkan di menit-menit terakhir oleh pihak berwenang.

Steven Bao, seorang DJ di Q Bar, mengatakan dia percaya razia adalah bentuk persaingan yang sengit antara klub-klub malam. Sejumlah tempat mengeluhkan polisi karena telah menciptakan masalah baik kepada bar maupun pelanggannya.

Bao menulis dalam mikroblognya bahwa selama hampir 12 jam dia "ditahan seperti seekor anjing tanpa makan dan minum." (*)

Neny

Penerjemah:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011