Cianjur (ANTARA News) - Nurhayati yang selama ini bekerja sebagai tenaga kerja wanita di negara bergolak, Libya, sudah kembali ke Tanah Air dengan selamat dan berkumpul dengan keluarganya di Kampung Sudi, Desa Nagrak, Cianjur, Jawa Barat.

Nurhayati (32) baru sebulan bekerja di Libya, mengaku shock berada di tengah-tengah konflik dan sangat berharap bisa kembali ke Indonesia.

Anak pertama pasangan Duyeh (50) dan Encim (50) itu berhasil berangkat atas bantuan majikan adiknya yang juga bekerja di Libya.

Semenjak konflik berkecamuk,  Nurhayati sangat ingin pulang. Awalnya, sang majikan tidak mengizinkan, namun atas bantuan KBRI, akhirnya, Nurhayati bisa dipulangkan.

"Meskipun baru beberapa hari, saya sudah merasa betah awalnya. Namun sejak konflik terjadi, saya dihantui ketakutan. Setiap malam terdengar suara dentuman meriam dan rentetan senjata. Saya takut dan ingin pulang ke Cianjur," katanya.

Ia sempat tinggal di KBRI selama empat hari, selanjutnya sempat diungsikan ke Tunisia selama seminggu karena menunggu tiket dan menghindari hal yang tidak diinginkan.

"Akhirnya hari ini, saya dapat berkumpul kembali dengan keluarga, tanpa kurang satu apa pun. Namun saya masih trauma mengingat suasana di Libiya," tuturnya.

Duyeh mengatakan sampai sekarang satu seorang anaknya, Hani Andini (25),  masih berada di Libya dan belum diizinkan pulang oleh majikannya.

"Kami sedikit lega karena Hani mengabarkan bahwa situasi di tempatnya bekerja, sudah mulai aman dan majikannya menyatakan bertanggung jawab jika terjadi sesuatu dengan anak kedua kami itu. Namun pihak keluarga tetap saja cemas dan berharap Hani pulang dulu," ucapnya.

(KR-FKR/Y003/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011