Depok (ANTARA News) - Sekretaris Kabinet Dipo Alam memberikan dua lukisan karyanya kepada Presiden Turki Abdullah Gul yang sedang berada di Indonesia.

"Cukup lama saya mengerjakan lukisan tersebut," kata Dipo Alam, usai acara penganugerahan gelar Hanoris Causa Bidang Ilmu Politik dari UI kepada Abdullah Gul, di Balai Sidang UI, Depok, Jabar, Rabu.

Dalam acara tersebut juga diserahkan donasi sebesar 300 ribu dolar AS, untuk disumbangan kepada anak-anak Aceh yang sekolah Turki di Nangroe Aceh Darussalam.

Dua lukisan yang diserahkan Dipo Alam berupa gambar diri Presiden Turki dengan latar belakang ornamen tradisional Aceh, yang diberi judul My Guest in Aceh dan gambar diri presiden Turki bersama isterinya Hayrunnisa Gul dengan latar belakang Candi Borobudur, yang diberi judul My Guest at Borobudur.

Alumi UI dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia (MIPA-UI) tersebut menjadi utusan khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai menteri pendamping Presiden Turki Abdullah Gul selama berada di Indonesia.

Mengenai demokrasi yang dibahas oleh Presiden Turki Abdullah Gul dalam orasi ilmiahnya, ia mengatakan negara Timur Tengah harus belajar dari proses pencapaian demokrasi yang telah dicapai oleh Indonesia.

"Negara-negara Timur Tengah bisa belajar dari Indonesia dalam berdemokarsi," katanya.

Sementara mengenai kerja sama antara Indonesia dan Turki di bidang pendidikan, Dipo mengakui sudah dibangun sejak lama terbukti dengan banyaknya sekolah-sekolah Turki yang berdiri di sejumlah wilayah di Indonesia.

"Kita akan menyiapkan pemberian beasiswa bagi mahasiswa Turki," katanya.

Dikatakannya mahasiswa Turki yang ingin mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi di Indonesia, adalah bagi mahasiswa yang ingin mengambil gelar master (S2) ataupun doktor (S3).

"Kami siapkan beasiswa bagi mahasiswa Turki yang mau ambil master degree atau doctoral khusus mengenai Indonesia," katanya.

Ia mengharapkan mereka yang mendapat beasiswa nantinya adalah yang memang mempunyai keinginan menjadi ahli-ahli Indonesia di luar negeri.(*)

(T.F006/D009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011