Jakarta (ANTARA) - Penyedia perangkat lunak di bidang automasi untuk perusahaan, UiPath, menegaskan komitmennya untuk mendukung transformasi digital di Indonesia dengan menyediakan solusi Robotic Process Automation (RPA).

Hal tersebut selaras dengan peran automasi berbasis robotik yang semakin signifikan dalam merampingkan alur kerja di perusahaan sehingga menjadi lebih fleksibel, responsif, dan menguntungkan dari segi bisnis.

"Kita punya solusi-solusi yang dapat membantu untuk mengautomasi business process yang ada di perusahaan," kata Regional Partner Manager Indonesia UiPath Pieter Harianto dalam virtual media briefing, Kamis.

Selain mengautomasi proses-proses manual dalam pekerjaan, RPA juga mendorong pertumbuhan ekonomi dengan terciptanya lapangan-lapangan kerja baru di pasar yang sedang tumbuh saat ini.

International Data Corporation (IDC) mengestimasikan ada dua lapangan kerja baru untuk setiap pekerjaan yang tergantikan oleh RPA. Rasio tersebut juga bisa berubah seiring waktu, dan tidak menutup kemungkinan bisa muncul empat pekerjaan baru untuk setiap satu pekerjaan yang tergantikan.

"Kemunculan RPA dan AI akan mampu mencetak lapangan kerja baru. Untuk itulah penting bagi perusahaan untuk segera melatih dan membuka jalan menuju pengadopsian automasi maupun teknologi digital lainnya agar dapat mencetak sumber daya manusia (SDM) yang semakin cakap dan antusias dalam berkarya," ujar Vice President UiPath Southeast Asia Wen Ming Wong.

Dia menambahkan, automasi juga dapat mengoptimalkan produktivitas karyawan, sehingga mereka bisa lebih fokus pada tugas-tugas substansial lainnya.

Saat ini, ada 4.700 mitra yang tergabung dalam ekosistem, yang menawarkan produk dan layanan untuk pengembangan kecakapan. Dukungan RPA dapat berupa konektivitas jaringan, cloud storage, konsultasi strategi bisnis, assessment SDM, hingga pengembangan RPA centers of excellence.

IDC memprediksi bahwa secara global, pengadopsian UiPath dan mitra-mitranya akan turut menghasilkan 5 miliar dolar AS atau Rp71 triliun tahun ini dan 16,4 miliar dolar AS atau Rp233 triliun pada akhir 2025. Selain itu, UiPath juga diestimasikan mampu menciptakan 40 ribu lapangan kerja di akhir 2025.

"Dengan adanya ekosistem mitra UiPath, kapabilitas platform automasi menjadi semakin luas terlepas dari sektor yang digeluti dan skala bisnisnya," kata Wen Ming Wong.

“UiPath berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan ekosistem ini dengan menghadirkan perangkat dan dukungan sebagai kunci dalam memberdayakan karyawan dalam bekerja di masa depan," pungkasnya.


Baca juga: Acer dukung transformasi digital pendidikan di Indonesia

Baca juga: Ombudsman sebut transformasi digital jadi tantangan seleksi CASN

Baca juga: FEB jadikan munas ajang tularkan transformasi digital bagi BUMN

Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021