Medan (ANTARA News) - Liga Primer Indonesia (LPI) diharapkan dapat segera bergabung dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) agar tidak memperpanjang kekisruhan di dunia pesepakbolaa nasional.

Sekretaris umum PSMS Medan, Idris, di Medan, Kamis, mengatakan bahwa asosiasi federasi sepakbola internasional (FIFA) telah memerintahkan Komite Normalisasi PSSI untuk menyelesaikan permasalahan Liga Primer Indonesia (LPI) dengan dua opsi.

Opsi pertama untuk segera membawa LPI ke dalam kendali PSSI dan kedua segera menghentikan kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI).

"Untuk itu sebaiknya LPI segera meleburkan diri ke PSSI. Tapi, kalau mereka menolaknya, segera dihentikan kegiatannya demi keselamatan persepakbolaan nasional dari sangsi yang dijatuhkan FIFA bila intruksinya dilanggar," katanya.

Hal sama juga dikatakan Ketua SMeCK Hooligan (pendukung PSMS), Nata Simangunsong, bahwa jika seandainya pihak LPI tidak mau meleburkan diri ke PSSI sebagai induk organisasi sepakbola Indonesia, supaya kegiatannya dihentikan karena berarti illegal.

Ia juga meminta berbagai kalangan khususnya pengurus PSMS Medan bila LPI tidak mau melebur dengan PSSI agar tidak melibatkan diri atau bersedia lagi menjadi perangkat dalam setiap kegiatan LPI.

"Kalau nanti masih terdapat juga para pengurus PSMS menjadi perangkat di kompetisi LPI, SMeCK siap di depan untuk mengingatkannya," katanya.

FIFA meminta Komite Normalisasi yang dipimpin mantan Ketua Umum PSSI, Agum Gumelar, untuk segera mengajak pihak LPI untuk segera melebur ke PSSI, dan apabila menolaknya kegiatannya segera dihentikan.

Agum mengatakan, pihaknya siap melakukan hearing dengan pihak-pihak terkait, seperti LPI dan PT Liga Indonesia demi mencapai solusi terbaik bagi semua pihak.

"Nantinya setelah komunikasi dilakukan, kita akan mencari solusi yang paling tepat, paling bijak dan paling tidak merugikan," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011