Pemerintah Amerika Serikat tidak dapat memaksakan kehendaknya terhadap Irak. Tentara mereka tidak boleh lagi berada di negara mana pun tanpa persetujuan tuan rumah
Baghdad  (ANTARA News) - Bagdad tidak menginginkan kehadiran pasukan Amerika Serikat di Irak setelah 2011, kata juru bicara pemerintah Irak, Ali al-Dabbagh, Jumat.

"Kemarin, Perdana Menteri Nouri al-Maliki mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Robert Gates tentang penolakan pemerintah Irak terhadap keberadaan pasukan Amerika Serikat atau pasukan asing lain di wilayah Irak," kata al-Dabbagh.

Ia mengatakan keberadaan tentara Amerika Serikat menyebabkan masalah di dalam negeri dan Timur Tengah bagi Irak.

"Pemerintah Amerika Serikat tidak dapat memaksakan kehendaknya terhadap Irak. Tentara mereka tidak boleh lagi berada di negara mana pun tanpa persetujuan tuan rumah," kata juru bicara itu.

Gates pada Kamis mengatakan Amerika Serikat akan tetap menempatkan tentara di Irak setelah tanggal penarikan mundur terakhir, yang telah disepakati, jika pemerintah Irak meminta perpanjangan waktu.

"Kami ingin menempatkan tentara setelah 2011, namun kami mendapat banyak komitmen," kata Gates dalam tanya jawab dengan tentara di kompleks militer di luar kota Bagdad.

"Jadi, jika teman-teman di sini menginginkan kami tetap, kami akan mengatur rencana soal itu dengan cepat," katanya.

Amerika Serikat menyelesaikan operasi militer di Irak pada musim panas 2009 dan menarik satuan tempurnya. Sebagian besar tentara Amerika Serikat dijadwalkan meninggalkan negara itu pada musim panas 2011.

Kurang dari 50.000 tentara Amerika Serikat masih di Irak, turun dari jumlah sebelumnya, yang pernah mencapai 170.000 tentara.
(KR-PPT/B002)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011