Charleston, South Carolina (ANTARA News) - Petenis putri peringkat satu dunia Caroline Wozniacki bangkit untuk mencapai semifinal turnamen WTA di Charleston, Jumat, mengalahkan petenis Belgia Yanina Wickmayer.

"Dalam setiap pertandingan, ia menemukan jalan keluar dan mengalahkan lawannya," kata Wickmayer. "Itu yang paling penting."

Wozniacki tertinggal pada set kedua dan ketiga, tetapi memenangi empat game terakhir dalam pertandingan tersebut untuk membukukan kemenangan 4-6, 6-4, 6-4 pada perempat final, demikian AFP melaporkan.

Keberhasilan tersebut terjadi satu hari setelah unggulan teratas asal Denmark itu membutuhkan "tiebreak" untuk mengalahkan petenis Ceko Barbora Zahlavova Strycova.

Wickmayer, unggulan keenam, tampak mengendalikan pertandingan dengan memimpin 3-1 pada set kedua.

Namun Wozniacki berjuang untuk bangkit dengan pukulan presisi dan "forehand" keras untuk memaksakan set penentuan.

Sekali lagi Wickmayer memegang kendali, mematahkan servis Wozniacki untuk memimpin 4-2.

"Saya tahu bahwa saya akan mendapat satu peluang, dan saya harus mengambil peluang tersebut," kata Wozniacki.

Wozniacki bertahan tanpa memberi poin bagi lawan untuk memimpin 4-3, kemudian mematahkan servis Wickmayer.

Ketika Wickmayer mengancam mematahkan servisnya pada game berikutnya, Wozniacki menghasilkan servis dengan kecepatan 110 mph. Wozniacki bertahan untuk unggul 5-4, kemudian mematahkan servis petenis Belgia tersebut untuk menyudahi pertandingan.

"Ini luar biasa. Semua orang menyemangati saya dan rasanya menyenangkan," kata Wozniacki, yang berser-seri dan memberi ciuman jarak jauh kepada penonton setelah memastikan kemenangan.

Wozniacki selanjutnya bertemu salah satu di antara unggulan ketiga Jelena Jankovic dari Serbia atau petenis remaja AS Christina McHale, yang bertanding berikutnya pada hari yang sama.

Pada pertandingan lainnya, petenis China Peng Shuai mengalahkan Sania Mirza dari India 2-6, 6-2, 6-2. Pada semifinal Peng akan bertemu petenis Rusia Elena Vesnina atau Julia Goerges dari Jerman. (F005/A011/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011