Timika (ANTARA News) - Jenazah dua orang karyawan PT Freeport Indonesia masing-masing Daniel Mansawan dan Hari Siregar, Sabtu siang (9/4), diterbangkan dari Tembagapura menuju rumah duka di Kuala Kencana dengan menggunakan helikopter Airfast.

Begitu helikopter yang membawa peti jenazah Daniel dan Hari mendarat di helipet dekat Kantor Departemen Security Risk Manajemen (SRM) PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana sekitar pukul 11.00 WIT, para kerabat dan rekan kerja korban yang sudah menunggu pun larut dalam suasana duka.

Selanjutnya, peti jenazah kedua korban dibawa ke rumah duka di perumahan staf RW B Kuala Kencana.

Informasi yang dihimpun ANTARA dari kerabat korban menyebutkan jenazah Daniel dan Hari akan diterbangkan ke Jayapura dan Jakarta untuk dikebumikan ke kampung halaman mereka masing-masing pada Senin (11/4).

Sebelum diberangkatkan ke Jayapura dan Jakarta, jenazah Daniel dan Hari rencananya akan disemayamkan selama semalam di Kantor PT Freeport Indonesia Kuala Kencana.

Daniel dan Hari yang menjabat Manajer dan Chief Guard pada Departemen SRM PT Freeport Indonesia wilayah dataran rendah itu tewas dengan kondisi yang sangat mengenaskan setelah mobil yang mereka tumpangi terbakar di ruas jalan Tanggul Timur Mil 37 MA 220 menuju Kampung Nayaro, Kamis (7/4) malam.

Aksi Solidaritas

Sementara itu ratusan karyawan PT Freeport Indonesia dari berbagai departemen terus menggelar aksi solidaritas atas kematian rekan kerja mereka. Aksi solidaritas karyawan Freeport tersebut berlangsung di depan Kantor PT Freeport Kuala Kencana.

Pada Sabtu siang, para karyawan Freeport yang mengenakan pakaian serba hitam menggelar ibadah perkabungan dipimpin Pdt Sam Koibur.

Mereka membentangkan selembar kain putih sepanjang 22 meter di dinding Kantor Freeport Kuala Kencana. Kain putih tersebut dibubuhi tanda tangan ribuan karyawan sebagai bentuk aksi solidaritas untuk mendesak pihak manajemen dan aparat keamanan mengusut tuntas kasus penembakan, pembunuhan hingga pembakaran kedua rekan mereka itu.

Selain itu, mereka juga memasang sejumlah spanduk dan poster pada sisi kiri dan kanan pintu masuk Kantor Freeport Kuala Kencana.

Spanduk dan poster tersebut bertuliskan antara lain, "Manajemen bertanggung jawab kapan terungkap kasus pembakaran ini." Selain itu, "Kami resah dengan keamanan PTFI. Siapa korban berikutnya. Kami tidak mau jadi korban berikutnya. Stop tembak. Dimana hak hidup kami. Kami bukan binatang buruan. No OPM di Jobsite."

Aksi solidaritas yang digelar karyawan Freeport telah berlangsung sejak Jumat (8/4) bertempat di Kantor Freeport Kuala Kencana dan juga di Kantor DPRD Mimika.

(E015/Z002/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011