Jakarta (ANTARA News) - Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti mengatakan bahwa "perlawanan" yang mereka lakukan terkait rencana pembangunan gedung baru DPR RI adalah murni menentang gedung baru dan bukan untuk menyerang pribadi Ketua DPR Marzuki Alie.

Hal itu disampaikan Ray Rangkuti dalam dialektika demokrasi bertema "Pejabat Bermasalah Mundur, Belajar Dari Masalah Arifinto" di Gedung DPR RI di Senayan Jakarta, Kamis.

Dia mencatat ada enam terjadinya kebohongan publik terkait pembangunan gedung baru. Namun ketika dikonfirmasi lebih lanjut, dia tidak menjawab. Dia tidak menjawab mengapa hanya Marzuki yang diserang apa mereka tidak tahu bahwa pimpinan DPR kolektif kolegial.

Ketua MPR Taufik Kiemas merasa Ketua DPR Marzuki Alie menyatakan kasihan kepada Marzuki Alie yangs elalu dipojokkan dalam permasalahan gedung baru.

Sebagai orang yang mengenal pribadi Marzuki Alie, Taufik mengatakan bahwa Ketua DPR itu adalah sosok yang jujur dan tidak mungkin bermain-main dalam menjalankan tugasnya.

"Jangan berdebat-debat. Kasihan sama Marzuki. Orangnya jujur, apa ditanya dia jujur aja jawabnya. Enggak ada kepentingan apa-apa,? ujarnya.

Taufiq Kiemas juga meminta masyarakat jangan melihat dari biayanya sebesar Rp800 juta untuk setiap ruangan. Namun dari harga permeter dan berapa luasnya perruangan. Dia menilai harga tersebut wajar.

"Tanyakan ke Kementerian Pekerjaan Umum (PU), wajar atau enggak. Menurut saya wajar segitu," kata dia.

(S023/S019/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011