Jakarta (ANTARA News) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk menargetkan jaringan "Nusantara Super Highway", sebuah infrastruktur telekomunikasi yang membentang dari Sumatera hingga Papua sepanjang sekitar 47.099 km rampung pada 2015.

"Rampungnya "Nusantara Super Highway" ini akan menghubungkan setidaknya 421 kota/kabupaten atau 85 persen dari kota/kabupaten yang di seluruh Indonesia," kata Direktur Network and Solutions Telkom, Ermady Dahlan dalam siaran pers di Jakarta, Senin.

Menurut Ermady, proyek pemerintah "Nusantara Super Highway" merupakan kelanjutan dari cita-cita Telkom untuk menyatukan nusantara melalui visi "Nusantara 21" yang sudah dimulai sejak 2001 dengan teknologi berbasis satelit.

Namun sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pasar, maka infrastruktur jaringan menggunakan serat optik yang dibangun dalam enam Ring untuk menghubungkan berbagai gugusan kepulauan di Indonesia.

Adapun enam Ring tersebut yaitu Ring Sumatera sepanjang 9.981 km, terbentang dari kota Banda Aceh hingga kota Bandarlampung. Ring Jawa sepanjang 11.524 km terbentang dari kota Merak hingga kota Banyuwangi. Ring Kalimantan 6.664 km, terbentang dari kota Pontianak hingga Tarakan.

Selanjutnya Ring Sulawesi dan Maluku Utara 7.233 km, terbentang dari kota Makasar, Manado, Ternate hingga Sanana.

Ring Bali dan Nusa Tenggara 3.444 km, terbentang dari kota Denpasar, Mataram, Kupang hingga Atambua.

Ring Kepulauan Maluku dan Papua sepanjang 8.254 km, terbentang dari kota Ambon, Fak-Fak, Sorong, Manokwari hingga Jayapura dan Merauke.

Pada 2011, Telkom mulai membangun backbone fiber optic yang akan menghubungkan Manado, Ternate, Ambon, Fak Fak, Sorong, Manokwari, Jayapura, dan Fak Fak ke Timika.

Diharapkan pada 2012 proyek tersebut sudah dapat dioperasikan untuk daerah Ternate dan Ambon serta selesai keseluruhan pada 2014.

"Pembangunan infrastruktur di Kawasan Barat Indonesia sudah diselesaikan. Saat ini kami fokus di Kawasan Timur Indonesia yang diperkirakan seluruhnya rampung pada akhir 2014," tegas Ermady.

Meski demikian Telkom tidak merinci berapa total investasi yang disiapkan perseroan untuk merampungkan seluruh ring tersebut.

Ia hanya menjelaskan, bahwa seluruh investasi dialokasikan dari internal perusahaan.

Hasil dan program pembangunan infrastruktur tersebut sekaligus merupakan pendukung utama dalam menjalankan bisnis Telkom pada TIME (Telecommunication, Information, Media dan Edutainment).

(R017/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011