Kolaka (ANTARA News) - Kantor Kejaksaan Negeri Kolaka, Sulawesi Tenggara, menerima paket yang diduga berisi bom.

Paket yang dikirimkan ke Marwah Bidol kepala sub seksi kepegawaian Kejaksaaan Negeri Kolaka itu tidak tertera alamat pengirim.

"Selama ini memang belum pernah ada yang mengirimkan paket seperti itu kepada saya, makanya saya harus waspada apalagi dalam paket tersebut tidak mencantumkan nama pengirim," kata Marwah yang ditemui di Kolaka, Senin.

Menurutnya, untuk mewaspadai hal-hal yang tidak diingikan, pihak kejaksanaan menelpon pihak kepolisian untuk mengidentifikasi paket tersebut.

Sementara itu, polisi yang tiba di kantor kejaksaan langsung mensterilkan lokasi tempat penyimpanan peket tersebut dengan membuat garis polisi.

"Kami masih menunggu tim penjinak bom dari Polda Sultra karena kami tidak mau mengambil risiko dan ini harus sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP)," kata Wakapolres Kolaka. Kompol Eko Wahyudi.

Kasi Intel Kejaksaan Kolaka, Ruslan, yang ditemui mengatakan, paket tersebut merupakan kiriman dari Jufriadi salah satu staf kejaksaan tinggi Sultra yang ditujukan kepada Marwah Bidol Kasubsi Kepegawaian Kajari Kolaka.

"Saya sudah melakukan cross ceck di Kajati Sultra terkait pengirim paket tersebut dan isinya menurut pengirimnya adalah pakaian dinas PDU Kejaksaan, cuma catatan pengirim paket tersebut tidak kelihatan, sehingga wajar seseorang waspada kalau menerima paket," ungkapnya.

Hingga kini paket tesebut masih tersimpan di salah satu meja di depan ruangan Kajari Kolaka sambil menunggu tim Gegana Pola Sultra untuk meneliti lebih jauh.

(A056/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011