Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Agus Martowardojo memastikan pemerintah tidak akan melakukan penerbitan obligasi berdenominasi Yen atau Samurai Bond pada 2011.

"Kita mungkin tidak akan menerbitkan samurai bond dulu supaya bisa ada ruang. Artinya 2011 ini kita tidak akan menerbitkan samurai bond," ujarnya di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, penundaan tersebut dilakukan mengingat kondisi Jepang yang belum sepenuhnya pulih akibat bencana tsunami dan gempa.

"Kita mungkin mempertimbangkan situasi di Jepang yang perlu banyak fokus kepada (kondisi) dalam negerinya, kita memahami kondisi (tersebut) jadi kita tidak lakukan," ujar Menkeu.

Sementara terkait penurunan rating utang Jepang dari salah satu lembaga pemeringkat Standard & Poor`s dari AA- stabil ke AA- negatif, Menkeu mengatakan hal tersebut adalah wajar ditengah kondisi krisis.

"Kita bisa mengerti kalau mereka menurunkan rating, apalagi di Amerika pun juga diberi perubahan," ujarnya.

Dampak ekonomi gempa bumi dan tsunami yang melanda Jepang lebih buruk dari yang diperkirakan sebelumnya, seorang menteri Jepang mengatakan sebagaimana dikutip Selasa (12/4).

Menteri Ekonomi dan Kebijakan Fiskal Kaoru Yosano mengatakan reaksi dari bencana yang melanda negara itu bulan lalu akan dirasakan secara luas.

"Pukulan bagi perekonomian lebih besar dari yang diperkirakan," kata Yosano, harian bisnis Nikkei melaporkan.

Kerusakan "berkisar luas. (Tsunami) melanda wilayah yang mempunyai manufaktur canggih serta industri primer. Saya pikir pukulan ke ekonomi lebih besar dari ekspektasi awal kami," kata Yosano.

Komentar Yosano datang sehari setelah Dana Moneter Internasional menurunkan perkiraan pertumbuhan Jepang 2011, mengutip "ketidakpastian besar" yang menggantung di atas perekonomian terbesar ketiga dunia sebulan setelah gempa besar.
(S034//B012)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011