Program tersebut merupakan kolaborasi Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kemendag dengan Japan External Trade Organization (JETRO) pada 1—2 Desember 2021.
“Melalui konsultasi bisnis, para pelaku usaha mendapatkan informasi mengenai bagaimana melakukan bisnis, di Jepang sekaligus berkesempatan membuka akses pasar yang dimiliki menjadi lebih luas lagi,” jelas Direktur Pengembangan Produk Ekspor Kemendag Miftah Farid lewat keterangannya di Jakarta, Jumat.
Fasilitasi tersebut merupakan salah satu bentuk implementasi Program GDI untuk menjembatani produk Indonesia masuk ke pasar internasional.
Baca juga: Produk pemenang Good Design Indonesia tampil di Expo 2020 Dubai
Miftah berharap kolaborasi Ditjen PEN dengan JETRO dapat mendorong produk Indonesia untuk mendunia dan memberikan kontribusi positif dalam mendorong kinerja ekspor nonmigas Indonesia.
Konsultasi bisnis pada hari pertama digelar secara daring dan dihadiri oleh enam pelaku usaha dari Tinung Rambu, Kiwari Bamboe, CV Pikirmikir (Pikirmikir Design Studio), CV Mugni Karya Agritek, PT Bana Andaru Nusantara, dan PT Mujur Kurnia Ampuh.
Sementara pada hari kedua konsultasi bisnis digelar secara luring dan bertempat di Indonesia Design Development Center (IDDC). Hadir pada kesempatan ini adalah lima pelaku usaha dari Pomato Asia, PT Katalis Jaya Indonesia, PT Kriya Selaras Internasional, BYO Living, dan PT Tujuh Cakra Manunggal.
Yoshio Yokobori merupakan konsultan bisnis asal Jepang. Selain hadir dalam konsultasi bisnis, ia juga akan mengunjungi beberapa perusahaan di Indonesia yang meraih penghargaan GDI buyer dari Jepang yang memiliki potensi untuk menjadi mitra bisnisnya.
Yoshio Yokobori dijadwalkan mengunjungi Bali dan Bandung pada 6-9 Desember 2021 mendatang.
Baca juga: Mendag: pemenang Good Design Indonesia 2021 jadi pilar ekspor RI
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021
