Jakarta (ANTARA) - Dr. Chin Tan Min selaku Medical Oncology, Parkway Cancer Centre (PCC) Singapura menjelaskan bahwa kanker paru merupakan salah satu dari tiga jenis kanker yang banyak diderita di Indonesia dengan angka kasus kematian yang meningkat 8,8 persen pada tahun lalu.

"Kasus baru dan kematian akibat kanker di Indonesia itu meningkat hingga 8,8 persen. Untuk penderita kanker paru, di Indonesia meningkat hingga 34.783 pada tahun 2020," ungkap Chin saat diskusi daring, Rabu.

"Oleh sebab itu, kanker paru merupakan salah satu dari top 3 penyakit kanker di Indonesia setelah kanker payudara dan kanker serviks," lanjutnya.

Baca juga: Deteksi dini kanker paru bantu cegah kejadian stadium lanjut

Baca juga: Hoaks! Minuman probiotik cegah kanker paru-paru


Lebih lanjut, Chin menjelaskan bahwa salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker paru adalah rokok. Dia mengatakan bahwa 80 persen penyebab kanker paru di dunia disebabkan karena rokok baik perokok aktif maupun pasif.

"Menurut data, 80 persen penyebab kanker paru di seluruh dunia itu disebabkan oleh perokok. Termasuk juga yang terpapar oleh asap rokok atau passive smoker meskipun risikonya tidak setinggi perokok aktif," jelas Chin.

Selain itu, Chin juga mengungkapkan bahwa vape bukanlah alternatif yang aman untuk para perokok. Sebab di dalam liquid dari vape itu sendiri mengandung zat-zat yang berbahaya.

"Vape bukanlah alternatif yang aman sebetulnya. Karena di dalam vape sendiri, masih banyak kandungan-kandungan yang berbahaya untuk paru. Sudah banyak lembaga yang menyatakan kalau vaping memang tidak aman dan bisa berakibat pada kanker tergantung kerusakan yang berpengaruh ke paru-parunya," ujar Chin.

Untuk mencegah hal tersebut, Chin pun menyarankan agar masyarakat dapat lebih waspada dengan penyakit kanker. Salah satu cara pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan dini agar dapat mengantisipasi lebih awal terkait penyakit ini.

Baca juga: PPOK dan kanker paru bisa dicegah dengan berhenti merokok

Baca juga: Tiga metode terapi pasien kanker paru

Baca juga: Akses pengobatan kanker bantu tingkatkan kualitas hidup penyintas


Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021