masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan potensi kejadian bencana yang kapanpun bisa terjadi
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Direktorat Peringatan Dini menggelar gladi sistem peringatan dini banjir guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.

Pada gladi peringatan dini di Desa Ngelang, Kecamatan Kartoharjo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi menekankan pentingnya waspada pada potensi bencana.

"Kegiatan gladi kesiapsiagaan yang kita lakukan kali ini, menjadi semakin penting, dalam upaya mengingatkan kembali masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan potensi kejadian bencana yang kapanpun bisa terjadi," kata Prasinta dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Baca juga: BNPB pulihkan akun medsos yang diretas

Melalui geladi ini diuji coba bagaimana mekanisme kordinasi dan diseminasi informasi peringatan dini bisa sampai kepada masyarakat di daerah terdampak.

Pada kesempatan yang sama, Anggota DPR RI Komisi VIII Ina Ammania yang hadir dalam kegiatan ini memberikan apresiasi kepada BNPB atas upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi dampak banjir.

"Apresiasi kepada BNPB atas upaya yang sudah dilakukan dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat untuk antisipasi terjadinya bencana banjir khususnya di desa Ngelang dan berharap pemerintah daerah dapat mengoperasionalkan alat ini sehingga dapat bermanfaat secara maksimal bagi masyarakat," ujar Ina.

Baca juga: BNPB laporkan 39 orang meninggal akibat bencana Gunung Semeru

Selain melakukan geladi, BNPB memberikan alat peringatan dini bencana banjir berupa sirine dengan jangkauan suara sejauh 2,5 kilometer, kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan yang diperuntukan bagi masyarakat Kab. Magetan yang berada dialiran sungai Bengawan Solo.

Kemudian BNPB juga membentuk Tim Siaga Bencana (TSB) yang merupakan relawan desa tangguh bencana yang berada di desa Ngelang, dengan tugas untuk melalukan tindakan penanganan bencana dari mulai proses penyebaran informasi peringatan dini banjir, evakuasi, logistik, pelayanan kesahatan, data dan kehumasan serta keamanan.

Baca juga: BNPB laporkan pemulihan jaringan listrik PLN di Kabupaten Lumajang

Kabupaten Magetan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang rawan terhadap bencana. BNPB pada tahun 2018 telah menetapkan Kabupaten Magetan menjadi salah satu kabupaten yang memiliki tingkat risiko tinggi terhadap ancaman cuaca ekstrim, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan lahan dan kekeringan.

Kabupaten Magetan menempati posisi ke-147 dari 514 kabupaten/kota di Indonesia dengan indeks risiko sebesar 160.47 dan posisi ke-6 dari 38 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur dengan indeks risiko multi ancaman yang relatif tinggi.

Sebagai tambahan informasi, gladi ini diadakan pada enam kabupaten lainnya, yaitu Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Tuban, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Madiun dan Kabupaten Bojonegoro.

Baca juga: Bupati Lumajang sampaikan hasil kunjungan Presiden ke bencana Semeru

 

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021