Singapura (ANTARA News) - Harga minyak mentah jatuh di perdagangan Asia pada Selasa karena para pedagang melakukan ambil untung (profit-taking) dari kenaikan sebelumnya, kata analis.

Kontrak utama New York, minyak mentah "light sweet" untuk pengiriman Juni, turun 1,21 dolar AS menjadi 101,34 dolar AS per barel pada sore hari.

Minyak mentah "Brent North Sea" untuk pengiriman Juni kehilangan 1,27 dolar AS menjadi 114,63 dolar AS.

"Baik Brent maupun WTI (West Texas Intermediate) sedikit lebih lemah setelah masing-masing naik enam dolar AS dan tujuh dolar AS semalam, yang bisa mengakibatkan beberapa "profit taking" karena pedagang mengambil istirahat sejenak sebelum harga minyak naik lebih lanjut," kata Serene Lim, seoranganalis minyak dan gas di bank ANZ Singapura.

Langkah Standard and Poor`s (S&P) menurunkan peringkat kredit Yunani pada Senin juga menyebabkan sebuah kemerosotan pada minyak Brent.

"Jelas salah satu alasan untuk harga adalah akibat euro masih di bawah tekanan karena S&P menurunkan peringkat Yunani, dan peringkat tersebut mungkin menurun lebih lanjut," tambah Lim.

Sebuah peringkat kredit yang lebih rendah untuk Yunani menimbulkan kekhawatiran atas kesehatan ekonomi negara-negara Eropa dan kepercayaan investasi terpengaruh.

Harga minyak mentah "rebound" (berbalik naik) tajam pada Senin dibantu oleh data ketenagakerjaan positif Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar di dunia, setelah aksi jual besar-besaran minggu lalu, demikian AFP.

(SYS/A026/A027)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011