Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia sedikit melemah terhadap dolar AS pada awal perdagangan Kamis, kesulitan untuk menjauh dari ambang batas 100, ketika pihak berwenang membahas serangkaian langkah pengendalian modal yang dapat diterapkan untuk menopang mata uang.

Pada pukul 08.02 GMT, rubel merosot 0,2 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan pada 96,32 dan naik 0,3 persen menjadi diperdagangkan pada 102,67 versus euro. Mata Rusia juga stabil terhadap yuan menjadi diperdagangkan pada 13.16.

Bank Sentral Rusia menaikkan biaya pinjaman pada pertemuan ketiga berturut-turut pekan lalu sebagai respons terhadap lemahnya nilai tukar rubel, yang jatuh ke level terendah dalam 17 bulan di 101,75 terhadap dolar pada Agustus.

Kenaikan suku bunga sejauh ini tampaknya hanya berdampak terbatas, namun Deputi Gubernur Bank Rusia Alexei Zabotkin membantah hal tersebut.

“Jika suku bunga tetap di 8,5 persen, maka kita sekarang akan melihat tingkat nilai tukar yang berbeda, yang kemungkinan akan mencapai tiga digit,” kata Zabotkin yang dikutip Interfax pada Rabu (20/9/2023). "Dalam hal ini, dari sudut pandang nilai tukar saat ini, suku bunga utama mempunyai dampak."

Pihak berwenang sedang mendiskusikan penerapan kembali langkah-langkah pengendalian mata uang untuk mendukung rubel. Bank sentral sebagian besar menentang sementara pemerintah lebih mendukung tindakan tersebut.

Wakil Menteri Keuangan Alexei Moiseev mengatakan pada Rabu (20/9/2023) bahwa serangkaian langkah sedang dikembangkan dan dibahas, yang bertujuan terutama untuk mengurangi arus keluar modal melalui negara-negara yang dianggap bersahabat oleh Rusia - yaitu negara-negara yang belum menjatuhkan sanksi atas invasi Moskow ke Ukraina.

Moiseev mengatakan Rusia ikut menjadi “sandera” terhadap kebijakannya sendiri yang mendorong penggunaan rubel dalam penyelesaian internasional.

“Sayangnya, dalam situasi ketika arus keluar modal melalui negara-negara yang tidak bersahabat dengan mata uang yang tidak bersahabat terhambat secara signifikan, arus keluar modal melalui negara-negara bersahabat, dan terlebih lagi dalam rubel... mengarah pada (penarikan modal melalui negara-negara bersahabat),” kata Interfax mengutip Moiseev.

Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, turun 0,9 persen menjadi diperdagangkan di 92,66 dolar AS per barel.

Indeks saham Rusia melemah. Indeks RTS dalam denominasi dolar turun 0,9 persen menjadi diperdagangkan pada 993,30 poin. Indeks MOEX Rusia yang berbasis rubel turun 1,0 persen menjadi diperdagangkan pada 3.038,40 poin.

Baca juga: Dolar AS menguat di Asia, yen tertekan jelang keputusan suku bunga BoJ
Baca juga: Yuan kembali menguat dua basis poin jadi 7,1730 terhadap dolar AS
Baca juga: Rupiah melemah usai Fed bersikap "hawkish" dalam rapat FOMC

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023