Moskow (ANTARA) - Rubel Rusia menguat menuju 96 terhadap dolar AS pada awal perdagangan Selasa, didukung oleh tingginya harga minyak dan penjualan mata uang asing bank sentral, namun masih kesulitan untuk menjauh dari ambang batas 100 yang dilewati bulan lalu.

Pada pukul 08.06 GMT, rubel menguat 0,4 persen terhadap dolar menjadi diperdagangkan pada 96,17 dan naik 0,2 persen menjadi diperdagangkan pada 102,89 versus euro. Mata uang Rusia telah kehilangan 0,4 persen terhadap yuan menjadi diperdagangkan pada 13,16.

Bank Sentral Rusia menaikkan biaya pinjaman di pertemuan ketiga berturut-turut pada Jumat (15/9/2023) sebagai respons terhadap lemahnya nilai tukar rubel, yang jatuh ke level terendah dalam 17 bulan di 101,75 terhadap dolar pada Agustus. Sejauh ini kenaikan suku bunga tampaknya hanya berdampak terbatas.

“Untuk beberapa waktu dorongan devaluasi mata uang Rusia telah mereda, namun pasti akan berlanjut setelah beberapa waktu jika otoritas moneter tidak mengambil langkah tegas, terutama membatasi arus keluar modal dari negara tersebut,” kata Alexei Antonov dari Alor Broker dalam sebuah catatan.

Baca juga: Rubel Rusia stabil dekat 96 terhadap dolar jelang keputusan suku bunga

Presiden Vladimir Putin pada Senin (18/9/2023) mengatakan melemahnya Rubel jelas merupakan salah satu pendorong utama inflasi dan menyatakan keyakinannya bahwa pemerintah dan bank sentral akan mengambil keputusan tepat waktu untuk mengatasi masalah ini.

Pihak berwenang sedang mendiskusikan apakah akan menerapkan kembali kontrol mata uang yang ketat untuk mendukung rubel, namun Gubernur Bank Sentral Elvira Nabiullina pada Jumat (15/9/2023) memperingatkan langkah-langkah tersebut tidak efisien dan pada akhirnya akan dielakkan.

Bank sentral secara tajam meningkatkan penjualan mata uang asingnya selama seminggu yang dimulai pada 14 September, sebagai upaya untuk mengkompensasi penebusan Eurobond Rusia senilai 3 miliar dolar AS pada 16 September 2023.

Baca juga: Rubel jatuh lewati level 96 terhadap dolar jelang keputusan suku bunga

Minyak mentah Brent, patokan global untuk ekspor utama Rusia, naik 0,5 persen menjadi diperdagangkan di 94,92 dolar AS per barel.

Indeks saham Rusia melemah. Indeks RTS dalam denominasi dolar turun 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 1.020,8 poin. Indeks MOEX Rusia yang berbasis rubel tergelincir 0,6 persen menjadi diperdagangkan di 3.117,2 poin.

Saham produsen emas dan perak Polymetal yang tercatat di Moskow melonjak 10 persen pada pembukaan pasar sebelum menetap sekitar 5,0 persen lebih tinggi, ketika perdagangan dilanjutkan setelah jeda karena perusahaan tersebut kembali berdomisili dari Jersey ke Kazakhstan.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023