ketika dosen melakukan penelitian itu bukan hanya dosen di dalam laboratorium
Jakarta (ANTARA) - Plt Dirjen Pendidikan Tinggi dan Riset Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Prof. Nizam menyatakan penelitian merupakan bagian integral dari pendidikan.

“Secara garis besar penelitian di perguruan tinggi merupakan bagian integral dari pendidikan, karena ketika dosen melakukan penelitian itu bukan hanya dosen di dalam laboratorium. Akan tetapi dalam menyiapkan mahasiswa S1, S2 maupun S3 maupun sarjana terapan untuk dapat bernalar kritis, menggunakan data, serta menggunakan informasi yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Prof Nizam, dalam peluncuran Panduan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat 2022 yang dipantau di Jakarta, Senin.

Penelitian tersebut dilakukan dalam rangka pengembangan dan dalam menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi baru. Nizam menjelaskan secara umum pengembangan inovasi ke depan sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yakni membangun Indonesia yang unggul, mendorong ekonomi digital berbasiskan inovasi, teknologi hijau yang berkelanjutan.

“Selanjutnya teknologi baru, yakni bagaimana memanfaatkan sumber daya laut yang jumlahnya 75 persen dari wilayah Indonesia, serta teknologi digital yang menjadi tulang punggung ekonomi ke depan,” terang dia.

Selain itu, pentingnya pemulihan ekonomi dan pengembangan pariwisata sebagai sumber devisa yang belum dieksplorasi secara maksimal. Serta riset mengenai alat kesehatan yang selama pandemi, banyak bergantung pada impor.

Sejumlah langkah yang dilakukan untuk penguatan riset, diantaranya memanfaatkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), serta bekerja sama dengan BRIN dalam pemanfaatan pusat riset.

Kemudian, harmonisasi talenta inovasi masa depan melalui MBKM. Para mahasiswa dapat menjadi asisten peneliti dan nantinya dikonversikan dengan SKS di perguruan tinggi. Infrastruktur riset yang ada di Tanah Air juga terbuka bagi perguruan tinggi untuk melakukan penelitian.

“Laboratorium, peralatan, dan fasilitas riset baik yang ada di LIPI, Puspiptek, BPPT dan lain sebagainya, terbuka bagi perguruan tinggi untuk melakukan penelitian,” terang dia.

Langkah penguatan riset lainnya yakni melalui program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU). Program tersebut merupakan program percepatan doktor di Tanah Air. Melalui program tersebut, diharapkan lahir sejumlah riset yang bermanfaat bagi masyarakat.

Selanjutnya, mendorong magister dan doktor melalui riset. Untuk menyiapkan peneliti muda, dapat bekerja sama dengan perguruan tinggi unggul.

Kemendikbudristek juga memiliki program postdoktoral baik di luar negeri maupun dalam negeri, serta para profesional dari industri untuk bisa melakukan pendampingan dan bermitra dengan perguruan tinggi. Juga program Profesor Kelas Dunia (WCP), yang mana pada 2021 menerima sekitar 70 hingga 100 profesor. 
Baca juga: Kemendikbudristek siapkan 10.000 mahasiswa menjadi peneliti
Baca juga: Program profesor kelas dunia perkuat kualitas riset dan publikasi
Baca juga: Kemendikbudristek tekankan pentingnya kolaborasi akademisi - industri


Pewarta: Indriani
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021