Boyolali (ANTARA News) - Warga lereng Gunung Merapi mengadakan ritual "Ruwatan Bumi" dengan menggelar pertunjukan wayang kulit semalam suntuk, di Joglo Selo, Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

Kegiatan ritual ruwatan bumi dengan menggelar petunjukan wayang kulit dengan dalang Ki Mantep Sudarsono tersebut, sebagai tanda syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa warga diberikan keselamatan, kata Ketua panitia Ruwatan Bumi, Darsono, di Boyolali, Jumat.

"Ruwatan bumi ini, sebagian tanda syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar bencana meletusnya Gunung Merapi pada 2010 tidak terjadi lagi," kata Darsono.

Pegelaran wayang kulit tersebut mengambil jusudl "Ismoyo Maneges" tersebut diawali penyerahan tokoh wayang Semar dari Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Sujana Royat kepada Ki Mantep.

Pagelaran wayang kulit semalam suntuk tersebut disaksikan ribuan warga lereng Merapi yang dimulai Kamis (12/5) malam sekitar pukul 11.30 WIB hingga Jumat pagi.

Pentas wayang yang dengan judul "Ismoyo Maneges" tersebut, kata dia, menggambarkan secara umum tentang pemulihan kehidupan dan ekonomi masyarakat yang terkena dampak erupsi Merapi.

Selain itu, kata dia, dengan kelestarian lingkungan sekaligus akan dapat memberikan penyegaran dalam pelaksanaan intergrasi program nasional dan permberdayaan masyarakat (PNPM) dan pola khusus pasca bencana erupsi Merapi.

"Tokoh Semar dalam seni pewayangan setengah dewa yang turun ke bawah membantu, setelah melihat dia melihat rakyatnya menderita akibat bencana," katanya.

Wakil Bupati Boyolali Agus Purmanto mengatakan, pegelaran wayang kulit semalam suntuk ini, selain ritual sedekah bumi pasca bencana Merapi, juga sebagai acara sosialisasi awal tahapan partisipasi integrasi dan PNPM padat karya.

Oleh karena itu, dengan dilaksanakan sedekah gunung, warga di lereng Merapi mendapat keselamatan dan dijauhkan dari bencana.

Menurut Deputi Kemenko Kesra, Sujana Royat, pihaknya terkesan diadakan pegelaran wayang kulit di Selo, atau terletak di tengah-tengah antara Gunung Merapi dan Merbabu.

Sementara Deputi Kemenko Kesra, Sujana Royat sebelumnya secara simbolis juga menyerahkan dana PNPM Mandiri pedesaan daerah bencana Merapi, yakni untuk Boyolali sebanyak Rp6,5 miliar untuk tiga kecamatan, Klaten (Rp6,2 miliar) untuk tiga kecamatan, Magelang (Rp13 miliar) tujuh kecamatan, dan Sleman (Rp2,5 miliar) satu kecamatan. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011