Kita ingin menurunkan prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin menegaskan investasi pada intervensi gizi merupakan kunci yang bisa membantu Indonesia untuk membentuk masa depan bangsa menjadi lebih berkualitas.

“Kita harus berinvestasi pada intervensi gizi sejak sekarang. Investasi ini adalah kunci yang akan membentuk masa depan bangsa kita,” kata Ma’ruf dalam Forum Nasional Stunting 2021 yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.

Ma’ruf menuturkan satu dolar AS yang diinvestasikan pada program gizi, dapat memberikan keuntungan berpuluh kali lipat dalam pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas unggul.

Dalam kasus di Indonesia hingga kini, satu dari tiga balita Indonesia dipastikan telah mengalami stunting (kekerdilan). Bahkan, angka prevalensi stunting masih berada pada angka 27,67 persen sejak tahun 2019 lalu.

Lebih lanjut Wapres menjelaskan berdasarkan studi yang dilakukan oleh Bank Dunia, kerugian akibat stunting dan kekurangan gizi akan berdampak pada pengurangan sedikitnya tiga persen Produk Domestik Bruto (PDB) sebuah negara.

Baca juga: Wapres sebut target penurunan prevalensi "stunting" cukup ambisius

Baca juga: BKKBN sebut tidak semua orang pendek stunting


Karena anak-anak tersebut akan mengalami tumbuh kembang yang tidak sempurna akibat adanya perkembangan kognitif yang terganggu, pertumbuhan fisik yang tidak maksimal serta memiliki potensi untuk menderita penyakit metabolik pada usia tua.

“Target kita sangat jelas, kita ingin menurunkan prevalensi stunting hingga 14 persen pada tahun 2024. Pada tahun 2030, sesuai dengan target Sustainable Development Goals (SDGs), kita harap prevalensi stunting sudah nol di negara kita,” ucap dia.

Oleh sebab itu, investasi pada intervensi gizi khususnya pada anak tersebut, menurutnya dapat menjadi suatu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, khususnya dalam mengentaskan stunting.

Kemudian, dia juga meminta kepada semua pihak untuk terus berkolaborasi dan bersikap serius dalam menjalankan program percepatan penurunan stunting. Sebagaimana yang telah diamanahkan dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 yang menargetkan angka stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024.

Ma’ruf turut menyampaikan bahwa pemerintah sangat berkomitmen dan serius dalam menekan angka stunting di Indonesia. Komitmen itu akan terus dijalankan guna menyongsong masa depan anak-anak bangsa yang sehat dan berkualitas.

“Untuk itu, saya ingin kembali menekankan bahwa Pemerintah sangat serius mengupayakan penurunan stunting. Komitmen Pemerintah tidak pernah kendur,” tegas dia.

Baca juga: Menko PMK : Angka kematian bayi berat badan rendah di NTB tinggi

Baca juga: Wapres: Investasi di bidang gizi adalah "smart investment"

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021