Washington (ANTARA News) - Militer, Sabtu, mengatakan 40 tahanan yang ditahan di pangkalan Angkatan Laut AS di Teluk Guantanamo, Kuba, tetap melakukan mogok makan setelah 44 lainnya mengundurkan diri dari protes itu. "Kini, 40 tahanan tetap mogok makan," kata militer AS yang mengelola penjara tersebut, sebagaimana dikutip AFP, dalam sebuah pernyataan. Para petugas medis yang memantau kondisi para tahanan itu mengatakan 44 tahanan mengakhiri mogok makan mereka. Tidak ada keterangan lebih jauh. Pemogokan itu dimulai 8 Agustus 2005 dan jumlah mereka yang terlibat berfluktuasi sejak itu, kata militer AS. Guantanamo menampung 500 tahanan, sebagian besar adalah mereka yang ditangkap di Afghanistan pada akhir tahun 2001. Sejak dibuka Januari 2002, penjara itu dikecam di AS dan luar negeri karena penahanan tanpa batas waktu terhadap para tersangka tanpa diadili atau mendapatkan kuasa hukum dan tuduhan penyiksaan terhadap tahanan. Mogok makan itu "diawasi dengan seksama oleh para petugas medis dan menerima perawatan medis yang layak" dan memperoleh nutrisi yang layak setiap hari. Pangkalan AS itu menempati satu bagian kecil daerah pangkalan yang disewa Washington dari Kuba, perjanjian yang oleh pemeritah komunis Presiden Fidel Castro tidak diakui. (*)

Copyright © ANTARA 2006