Paris (ANTARA News) - Pemboman yang dipimpin NATO telah menghancurkan pesawat-pesawat perang pemimpin Libya Muamar Gaddafi dan sangat mengurangi kemampuan militernya, kata menteri pertahanan Prancis dalam komentarnya yang diumumkan Selasa.

Angkatan udara Libya tampaknya telah hancur, 80 persen pesawatnya telah lumpuh dan hanya helikopter yang tertinggal, kata Menteri Gerard Longuet.

"Militer itu telah menderita kehilangan besar dengan sepertiga peralatan beratnya hancur dan sekitar separuh dari persediaan amunisinya," ia menambahkan, dalam sebuah ringkasan berjudul "serangan terhadap tempat-tempat militer Gaddafi sejak 19 Maret".

"Hanya angkatan laut yang terhindar, tapi kehadirannya bukan bahaya besar dan kapal-kapalnya telah tinggal di pelabuhan tempat kapal-kapal itu tidak menimbulkan ancaman. Pertahanan anti-udaranya juga telah diserang dengan serius."

NATO mengambilalih komando operasi yang dimulai oleh pasukan Inggris, Prancis dan Amerika Serikat, yang ditujukan untuk mengekang serangan Gaddafi, dalam upaya untuk melindungi warga sipil, dalam perangnya dengan pemberontak yang didukung Barat dan berusaha untuk menjatuhkannya.

Tekanan bertambah besar pada Gaddafi, Selasa, ketika menteri perminyakannya Shukri Ghanem tampaknya telah membelot, Moskow mengeluarkan kecaman dan jet-jet NATO menggempur Tripoli, sementara seorang penuntut mengupayakan surat perintah penangkapannya karena kejahatan terhadap umat manusia.
(S008/C003)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011