Madiun (ANTARA News) - Petugas Kepolisian Resor (Polres) Madiun Kota terus memburu pelaku teror paket diduga bom bertuliskan "Freedom Al Kaida", yang diletakkan di halaman Kantor Sistem Administrasi Satu Atap (Samsat) setempat pada Jumat (13/5).

"Kami akan terus menyelidiki kasus ini dengan memburu pelakunya. Ini karena tindakan sang pelaku sudah mengarah ke bentuk teror, apalagi di paket tersebut sengaja ditulis kata-kata "Freedom Al Kaida"," ujar Kapolres Madiun Kota, AKBP Adi Deriyan Jayamarta, kepada wartawan, Rabu.

Ia menduga, pelaku teror bom tersebut, ada hubungannya dengan jaringan teroris yang selama ini beraksi di beberapa wilayah di Indonesia. Terornya tersebut sebagai wujud ketidaksukaannya terhadap Kepolisian Indonesia yang dinilai banyak menyusahkan teman-teman mereka.

"Dimungkinkan pelaku merupakan jaringan teroris yang ada di Indonesia. Sang pelaku menilai banyak teman seperjuangannya yang ditangkap bahkan tewas di tangan polisi, sehingga yang bersangkutan melakukan teror. Kami masih terus lacak," kata Adi.

Saat ini pihaknya sudah mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi terkait kejadian yang menghebohkan warga Kota Madiun tersebut. Adi menjelaskan, sesuai laporan resmi dari pihak Brimob Madiun, dalam paket yang awalnya diduga bom itu, ternyata hanya berisi beberapa barang bekas. Seperti, baterai bekas, kabel-kabel listrik bekas, serta kalkulator bekas. Ketiga barang tersebut dirakit hingga menyerupai bom.

"Barang-barang yang ada dalam paket tersebut memang mengandung banyak logam. Sehingga, saat diperiksa oleh tim Gegana Brimob Madiun dengan alat pendeteksi logam langsung positif dan akhirnya diledakkan," tambah Adi.

Sebuah paket diduga bom yang mengatasnamakan Al-Qaida Indonesia ditemukan di halaman Kantor Samsat di Jalan Serayu Timur No.86 Kota Madiun pada Jumat (13/5). Paket tersebut berupa bungkusan berbahan logam yang dikemas dengan kardus dan diplester. Selain itu, pada paket itu juga tertulis "Freedom Al Kaida".

Paket tersebut pertama kali ditemukan sekitar pukul 05.30 WIB oleh petugas kebersihan Kantor Samsat Kota Madiun, Ryan. Takut terjadi apa-apa, yang bersangkutan langsung melapor ke kantor polisi terdekat.

Selama dua Bultmann terakhir, wilayah Madiun dan sekitarnya telah mendapat sedikitnya lima teror bom. Ancaman itu antara lain teror bom di Jalan Ciliwung Kota Madiun dan teror bom di Kantor Samsat Kota Madiun.

Selain itu, teror bom di SPBU di Jalan Raya Madiun-Surabaya di Desa Nglames, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, dan teror bom di sebuah masjid di Kelurahan Maospati, Kecamatan Maospati, Magetan.

Dan yang terbaru adalah teror bom di halaman rumah warga di Desa Tanjung Sepreh, Kecamatan Maospati, Magetan, pada Minggu (15/5). Teror bom tersebut berupa tas kulit hitam yang bertuliskan "Awas."
(L.KR-SAS*F002)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011