Sleman (ANTARA News) - Korban bencana erupsi Gunung Merapi di Dusun Singlar, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu, menerima bantuan kambing 144 ekor dari PT Amway Indonesia.

"Bantuan kambing ini diserahkan bagi kelompok masyarakat setempat yang terdiri atas lima anggota dengan masing-masing kelompok mendapatkan satu kambing jantan dan lima kambing betina," kata Presiden Direktur PT Amway Indonesia Koen Verheyen, di Sleman, Rabu.

Menurut dia, bantuan kambing ini dimaksudkan untuk membantu memulihkan perekonomian warga korban bencana erupsi Gunung Merapi.

"Dengan model pemberian bantuan untuk kelompok tersebut maka akan ada penanggungjawabnya," katanya.

Ia mengatakan, di Dusun Singlar tersebut saat ini telah terbentuk 24 kelompok dan diharapkan kambing dapat berkembang biak setiap tiga bulan.

"Beternak sudah menjadi bagian dari budaya warga di lereng Gunung Merapi ini, sehingga pemulihan ekonomi harus berdasar pada mata pencaharian sebelum terhenti karena erupsi, agar warga lebih mudah beradaptasi dalam pekerjaan ini," katanya.

Koen mengatakan, selain bantuan warga korban Merapi ini juga akan mendapatkan pendampingan dari dokter hewan sehingga saat ternak bermasalah bisa langung mendapat penanganan.

"Kami berharap agar warga dapat memanfaatkan bantuan dan tidak tergesa-gesa menjual. Setelah berkembang biak dengan rutin, baru dijual," katanya.

Ia mengatakan, nantinya diharapkan pula agar ternak ini bisa diperbantukan secara bergulir kepada warga lain yang membutuhkan dan belum mendapatkan bantuan kambing pada kesempatan pertama ini.

Koordinator Posko Kemanusiaan Dusun Singlar, Feri Siswanto, mengatakan semula warga beternak sapi, sehingga tidak akan terlalu sulit jika digantikan kambing.

"Secara pola pemeliharaan tidak jauh berbeda antara kambing dan sapi sehingga warga tidak akan kesulitan," katanya.

Menurut dia, bantuan ini akan berguna bagi warga korban Merapi terutama untuk pengembalian perekonomian yang sempat terhenti karena berada di pengungsian.

"Ketua kelompok akan bertanggungjawab dan melakukan evaluasi. Setiap kambing pertama yang beranak dari semua kelompok dan berjumlah 144 ekor akan diserahkan kepada warga lain. Dengan pola ini maka kambing bantuan akan terus bergulir dan tak terputus," katanya.


(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011