Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah RI menawarkan kepada kelompok usaha Reliance asal India untuk ikut tender pembangunan sejumlah infrastruktur di bidang transportasi, termasuk pembangunan jalur kereta api ke Bandara Soekarno-Hatta.

Menteri Perhubungan, Freddy Numberi, kepada wartawan di Kantor Presiden Jakarta, Rabu, mengatakan, kelompok usaha itu tertarik untuk berinvestasi di bidang perkeretaapian, pelabuhan laut, dan pelabuhan udara.

"Untuk kereta mungkin yang kita tawarkan `double track` Semarang- Surabaya, artinya Jawa, itu salah satu. Termasuk juga nanti lingkar Jakarta khususnya yang Manggarai-Soekarno Hatta yang lewat Pluit. Manggarai-Pluit-Soekarno Hatta, itu kan kita mau tawarkan dalam bentuk kerjasama pemerintah swasta atau KPS," katanya.

Freddy mengatakan, nantinya kelompok usaha ini bekerjasama dengan mitra lokal mereka di Indonesia dalam pembangunan proyek tersebut.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu siang, menerima kunjungan pimpinan kelompok usaha Reliance India, Anil Ambani.

Kelompok usaha itu tertarik untuk menanamkan investasi di Indonesia hingga 10 miliar dolar AS dalam tahun-tahun mendatang di berbagai sektor, termasuk pertambangan, infrastruktur, transportasi, media massa, dan hiburan.

Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Gita Wirjawan, dalam keterangan pers di Kantor Presiden.

"Mereka berencana untuk berinvestasi antara 5 miliar dolar AS hingga 10 miliar dolar AS bila semua bidang terealisir," kata Gita.

Ia menjelaskan, Anil bersama sejumlah pimpinan Reliance memaparkan kepada kepala negara sejumlah langkah bisnis yang telah dilakukan, antara lain mengakuisisi salah satu pertambangan batu bara di Sumatera Selatan.

"Mereka juga tertarik untuk berinvestasi membangun infrastruktur terkait batu bara untuk diangkut ke pelabuhan terdekat," katanya.

Selain itu, Reliance juga ingin berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Jakarta, antara lain jalur kereta api yang menghubungkan bandara dengan sejumlah stasiun kereta di dalam kota Jakarta.

"Mereka menunggu penawaran dari proyek tersebut," katanya.

"Ketiga, mereka juga tertarik untuk berinvestasi di bidang pembangkit listrik baik yang berteknologi sinar matahari, batu bara, dan geothermal," kata Gita.

Reliance, kata Gita, juga memiliki rekam jejak bergerak di bidang usaha bisnis media massa dan hiburan sehingga tidak menutup kemungkinan mengembangkan sayap usaha sektor tersebut di Indonesia.

Mendampingi Presiden, Menperin MS Hidayat, Menhub Freddy Numberi, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, dan Kepala BKPM Gita Wirjawan.(*)
(T.P008*D013/M012)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011