Regional Head 3 Pelindo, Ardhy Wahyu Basuki di Surabaya, Jumat, usai secara simbolis melepas bantuan itu mengatakan pihaknya memang berfokus pada upaya penanganan bantuan pada anak-anak korban bencana, khususnya dari sisi psikologis dan pendidikan.
Oleh karena itu, Pelindo Group mengirimkan bantuan berupa peralatan belajar dengan tujuan menunjang kegiatan belajar mengajar anak-anak selama di pengungsian.
Ratusan peralatan belajar mengajar itu di antaranya seperti meja tulis, tas sekolah, buku, mukena dan lainnya.
Baca juga: Mahfud memastikan relokasi bagi korban letusan Gunung Semeru
Baca juga: Menkopolhukam awali pembangunan huntara warga terdampak Semeru
Sementara bantuan Pelindo Group diserahkan oleh tim Pelindo kepada Satgas BUMN yang berada Posko Bantuan Logistik dan Penampungan Pengungsi Erupsi Semeru milik BUMN di Desa Pasirian Lumajang.
"Nantinya bantuan tersebut akan langsung didistribusikan kepada anak anak sekolah dasar yang saat ini masih belajar di tenda darurat," katanya.
Ia berharap, bantuan itu bisa membuat anak-anak di pengungsian bersemangat belajar, meski dalam kondisi terbatas.
Sementara itu, Kepala Desa Pasirian, Sugeng mengapresiasi kepedulian Pelindo Group memberikan bantuan berupa peralatan belajar mengajar.
Menurutnya, kebutuhan fasilitas pendidikan bagi anak korban bencana memang sering terlewatkan, sehingga kebanyakan anak-anak harus belajar dan bersekolah dengan kondisi seadanya.
"Kami sangat bersyukur mendapat bantuan peralatan belajar, karena memang ini salah satu yang paling kami butuhkan mengingat banyak anak pengungsi yang saat ini masih belajar dengan peralatan seadanya, ini akan kami distribusikan langsung nantinya," kata Sugeng.
Sementara itu, penyaluran bantuan ini merupakan kegiatan tahap kedua yang dilakukan Pelindo Group, sebab sebelumnya selain memberikan bantuan peralatan belajar mengajar, Pelindo Group juga mengirimkan bantuan berupa makanan instan dan obat obatan kepada para pengungsi letusan Gunung Semeru.*
Baca juga: Masa tanggap darurat bencana Gunung Semeru diperpanjang 7 hari
Baca juga: Awan panas guguran masih berpotensi terjadi di Gunung Semeru
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021
