Surabaya (ANTARA News ) - Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Jawa Timur menilai pelaksanaan ujian nasional (UN) dan ujian sekolah (US) masih diwarnai kebohongan.

"Sembilan rektor PTN se-Jatim yang tergabung dalam Paguyuban Rektor PTN Jatim itu meminta UN dan US dievaluasi lagi," kata Kepala Humas Rektorat Unair Dr Mangestuti Agil Apt di Surabaya, Kamis.

Di sela-sela pertemuan rutin Paguyuban Rektor PTN se-Jatim di Rektorat Unair Surabaya, ia menjelaskan, pertemuan kali ini membahas UN, US, RUU Perguruan Tinggi, dan Empat Pilar Bangsa terkait NII.

"Soal US, pimpinan PTN se-Jatim menilai masih ada beberapa praktik kebohongan, di antaranya nilai US atau nilai rapor yang berkonstribusi 40 persen ternyata ada yang didongkrak agar lulus," katanya.

Untuk UN, katanya, masih ada pengawas ruangan yang melakukan "kolusi", peserta UN juga ada yang terlihat membawa laptop, dan kualitas percetakan yang jelek.

"Untuk RUU PT, para rektor PTN se-Jatim sepakat untuk membentuk tim khusus guna memberi masukan dan data-data kepada Dirjen Dikti Kemdiknas, terutama pasal terkait pengelolaan keuangan bagi BLU (badan layanan umum)," katanya.

Mengenai "Empat Pilar Bangsa" yang dibicarakan, ia mengatakan para rektor sepakat mengawal empat pilar bangsa yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI sebagai pilar yang sudah final.

"Para rektor se-Jatim sepakat bahwa empat pilar itu merupakan harga mati, karena itu mereka sepakat bila PTN/PTS mengampanyekan empat pilar itu, termasuk lagu-lagu kebangsaan juga perlu dilestarikan," katanya.

Dalam kesempatan itu, para rektor itu mengharapkan dosen-dosen muda yang banyak mengenyam pendidikan di luar negeri untuk memberi teladan tentang "empat pilar kebangsaan" itu dan bukan justru membanggakan hal-hal yang ada di luar negeri.

"Para rektor juga berharap adanya Forum Guru Agama (FGA) dan mereka akan siap memberikan wawasan agar agama tidak hanya diajarkan secara ritual, tapi benar-benar menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari," katanya.

Ia menambahkan, Unair juga akan menjadi tuan rumah Kongres III Pancasila pada 31 Mei - 1 Juni mendatang yang akan dihadiri Ketua MPT Taufiq Kiemas, Mendagri Gamawan Fauzi, Prof Syafii Ma`arif, Prof Jimly Asshiddiqqy, Gubernur Jatim Soekarwo, Pdt Simon Filatropha, dan pengusaha Alim Markus.(*)

(T.E011/I007)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011