Jakarta (ANTARA) - Rutan Kelas I Salemba Jakarta Pusat memanfaatkan lahan kosong seluas 3.200 meter persegi (m2) untuk menanam ubi jepang sebagai bagian dari program kemandirian untuk warga binaan.

Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Salemba Yohanis Varianto menjelaskan, pihaknya menggandeng PT Agrobisnis Pangan sebagai pihak ketiga yang menyediakan bibit, pupuk dan edukasi terkait cara penanaman kepada warga binaan.

"Selama ini lahan-lahan kosong ini tidak dimanfaatkan, tidak produktif. Kami melihat ubi jepang ini tanamannya tidak tinggi sehingga dari segi pengamanan tidak berbahaya," kata Yohanis di Rutan Salemba Jakarta Pusat, Senin.

Yohanis menjelaskan, tanaman ubi jepang ini bersifat menjalar dengan ketinggian maksimal 40 centimeter.

Karena itu, tanaman tersebut cocok untuk ditanam di dalam rutan maupun Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) karena ketinggiannya tidak membahayakan pengamanan terhadap warga binaan.

Baca juga: Rutan Salemba kembali gelar sidak hunian napi jelang Natal-Tahun Baru
Baca juga: Rutan Salemba dirikan Pos Gulkarmat untuk antisipasi kebakaran


Pada tahap awal, sebanyak 4.000 polybag bibit ubi jepang ditanam di lahan kosong Rutan Salemba. Satu polybag bibit diperkirakan menghasilkan 5 kilogram ubi jepang sehingga pada saat panen diperkirakan mencapai 20 ton ubi jepang.

Nantinya, hasil panen ubi jepang itu diserap oleh PT Agrobisnis Pangan yang akan diolah sebagai bahan dasar mi tanpa campuran tepung atau bebas gluten serta makanan olahan lainnya.

"Nanti setelah tiga bulan dipanen, akan digunakan untuk fabrikasi pembuatan mi, jadi tidak ada campuran bahan kimia, bebas pengawet. Selain diolah untuk mi, juga bisa jadi makanan olahan seperti keripik," kata Yohanis.

Yohanis menambahkan, hasil penjualan panen ubi jepang kepada pihak ketiga itu tentunya dapat menambah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) serta premi kepada warga binaan.
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021