Kuala Lumpur (ANTARA News) - Tanah longsor yang diakibatkan oleh hujan deras telah menghantam sebuah rumah yatim piatu di Malaysia, Sabtu, menewaskan sedikitnya 10 anak dan dua pengurus rumah itu, kantor berita resmi Bernama melaporkan.

Empat anak lagi hilang, terkubur di bawah lumpur dan puing, sementara sembilan orang selamat, kebanyakan dari mereka anak-anak, yang telah ditolong dan dibawa ke rumah sakit, kata Bernama, tapi tiga dalam keadaan kritis.

Para korban itu termasuk dua bersaudara yang berusia delapan dan 14 tahun yang orang tuanya bekerja di rumah yatim piatu itu, katanya.

Insiden itu terjadi pada sekitar pukul 14.30 waktu setempat (pukul 13.30 WIB) di rumah yatim piatu At-Taqwa Madrasah Hidayah Anak-anak di Hulu Langat, tepat di selatan ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur.

"Saya berteriak pada yang lain untuk lari dan dalam sekejap tanah itu runtuh, mengubur banyak teman kami," ujar seorang anak berusia 14 tahun yang selamat dari longsor itu, Muhammad Iman Abdullah, sebagaimana dikutip oleh Bernama.

Seorang warga lokal yang termasuk di antara orang-orang pertama yang berada di tempat itu menuturkan pada awalnya ia mendengar permintaan bantuan dari dalam puing, tapi setengah jam kemudian suara itu diam, kantor berita tersebut melaporkan.

Ada 49 orang di rumah yatim piatu itu, 44 anak laki-laki dan lima pengurus.

Perdana Menteri Najib Razak telah memperpendek kunjungan ke Washington untuk kembali ke Malaysia dan mengunjungi keluarga korban, kata Bernama, yang mengutip ucapan isterinya.

Che Rosli Ce Mat, seorang anggota parlemen oposisi pada Partai Islam (PAS) yang konservatif menyatakan terkejut atas korban teeas itu dan menyatakan upaya untuk menolong korban telah terhambat oleh hujan lebat.

Menurut Che Rosli, rumah yatim piatu itu terletak di lereng bukit di daerah pemilihannya, dantelah terjadi hujan deras di daerah semi pedesaan itu selama dua hari terakhir.

Bencana itu melanda ketika anak-anak sedang ikut serta dalam permainan drum tradisional Malaysia "kompang" di bawah sebuah tenda dekat tempat yang curam.

Menteri Wanita, Keluarga dan Pembangunan Masyarakat Shahrizat Abdul Jalil menyampaikan rasa dimpatinya. "Saya baru diberitahu mengenai anak-anak yang terkubur dalam longsor itu. Ini berita menyedihkan," ujarnya.

Shariat mengatakan ia akan bekerja dengan polisi untuk menentukan penyebab kejadian itu, dan menambahkan: "Saya mengharapkan rumah anak-anak itu tidak dibangun tanpa persetujuan pemerintah setempat".

Longsor merupakan bencana alam reguler di Malaysia dan pemerintah telah menerapkan aturan keras berkaitan dengan pembangunan di lereng bukit. Bencana terburuk terjadi ketika hujan lebat memicu longsor yang menyebabkan sebuah bangunan tempat tinggal 12 lantai di pinggiran Kuala Lumpur ambruk pada Desember 1993, yang menewaskan 48 orang.

(SYS/S008)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011