Belum ada daerah yang mencapai sangat baik
Jakarta (ANTARA) - Masih banyak daerah di Indonesia yang indeks kinerja pengelolaan sampah (IKPS) berada dalam kategori sangat kurang dengan masih banyak yang belum melihatnya sebagai pelayanan dasar prioritas, kata Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Beracun dan Berbahaya (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati.

Pada acara Refleksi Akhir Tahun 2021 yang diadakan di Jakarta, Rabu, Dirjen PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Vivien mengatakan terdapat target rata-rata 61 poin untuk IKPS atau dalam kategori sedang. Namun pencapaiannya pada 2020 adalah 49,44 poin atau kurang.

"Yang sangat baik itu nol persen, belum ada daerah yang mencapai sangat baik. Kemudian yang baik itu delapan kota, sembilan persen. Ada mencapai sedang, mencapai 61 poin, itu ada 10 persen," jelasnya.

"Tapi yang sangat kurang adalah masih 58 persen," tambahnya.

Terkait masih banyaknya daerah yang masuk dalam kategori kurang dan sangat kurang, Vivien menjelaskan bahwa karena kewenangan pengelolaan sampah di dalam Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah masuk dalam kewenangan konkuren wajib tapi bukan pelayanan dasar.

Baca juga: KLHK soroti potensi pemanfaatan sampah plastik dan kertas di Indonesia

Baca juga: KLHK targetkan 30 persen pengurangan sampah oleh produsen pada 2030


"Karena bukan pelayanan dasar maka yang pelayanan dasarlah yang menjadi prioritas,"

Dalam kesempatan tersebut dia menyampaikan apresiasi kepada pemerintah daerah yang berusaha meningkatkan pengelolaan sampah dan mendorong ekonomi sirkular, termasuk Kabupaten Banyumas di Jawa Tengah.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Banyumas Achmad Husein menegaskan pihaknya terus mendorong penerapan ekonomi sirkular dengan melakukan pengelolaan sampah.

Bupati Banyumas mengatakan pengelolaan dilakukan dimulai mendorong pemilahan di tingkat warga dengan adanya aplikasi khusus, membangun lebih dari 1.500 bank sampah serta memanfaatkan 23 unit tempat pengolahan sampah terpadu (TPST)

Dengan berbagai langkah pengelolaan itu sekitar 78 persen dari total sampah Kabupaten Banyumas, kurang lebih 520-600 ton per hari, kini tidak berakhir di tempat pembuangan akhir dan telah berhasil dimanfaatkan.

"InsyaAllah di akhir tahun 2022 itu kita bisa menyelesaikan nol TPA, mungkin juga bisa lebih cepat dari ini, bahwa kita tidak lagi ada sampah yang terbuang," demikian Achmad Husein.

Baca juga: Peta jalan pengurangan sampah dari 31 produsen diterima KLHK

Baca juga: Pemerintah dorong implementasi ide kelola sampah oleh generasi muda

 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021